Jumat, 3 Oktober 2025

Pantai Jawa Berpotensi Gempa 8.8 SR dan Tsunami, BMKG Tegaskan Perbedaan Potensi dan Prediksi

Beredar Kabar Pantai Jawa Berpotensi Gempa 8.8 SR dan Tsunami Dahsyat, BMKG Tegaskan Perbedaan Potensi dan Prediksi

Kolase/bmkg.co.id
Beredar Kabar Pantai Jawa Berpotensi Gempa 8.8 SR dan Tsunami Dahsyat, BMKG Tegaskan Perbedaan Potensi dan Prediksi 

Beredar Kabar Pantai Jawa Berpotensi Gempa 8.8 SR dan Tsunami Dahsyat, BMKG Tegaskan Perbedaan Potensi dan Prediksi

TRIBUNNEWS.COM - Beredarnya kabar bahwa pantai selatan Jawa berpotensi diguncang gempa 8.8 SR dan tsunami dahsyat 20 meter cukup meresahkan warga.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pun memberikan penegasan mengenai perbedaan 'potensi' dan 'prediksi'.

Hal itu disampaikan BMKG melalui media sosial Twitter pada Jumat (19/7/2019) saat menjawab salah satu pertanyaan warganet terkait kabar tersebut.

Seorang pemilik akun Twitter bernama @ardhnu menanyakan kebenaran kabar adanya potensi gempa 8.8 SR dan tsunami dahsyat setinggi 20 meter di pantai selatan Jawa.

Baca: Prakiraan Cuaca BMKG 33 Kota Besok Jumat, 20 Juli 2019 : Waspada Pontianak Didera Hujan Petir

Baca: Info BMKG: Peringatan Dini Sejumlah Wilayah Alami Cuaca Ekstrem, Berlaku 19-21 Juli 2019

(Twitter)

"Ini beneran min?" tanya pemilik akun @ardhnu.

Menjawab pertanyaan tersebut, BMKG pun menegaskan perbedaan antara kata 'potensi' dan 'predisksi'.

BMKG mengatakan bahwa belum ada yang bisa memprediksi kapan gempa terjadi.

Maka dari itu, BMKG mangajak masyarakat untuk memperbanyak pelajaran tentang mitigasi gempa bumi.

BMKG juga mengimbau masyarakat untuk mencari tahu informasi daerah rawan gempa dan tsunami.

Masyarakat juga diimbau untuk tetap tenang sambil menunggu penjelasan resmi dari pihak terkait.

Baca: Info BMKG: Prakiraan Tinggi Gelombang dan Hujan Lebat Disertai Petir Besok Sabtu 20 Juli 2019

Baca: Tanggapan BMKG soal Kabar Potensi Gempa 8,8 SR dan Tsunami Dahsyat di Pantai Selatan Jawa

"Mohon dibaca baik-baik beritanya. bedakan antara POTENSI dengan PREDIKSI.

Belum ada yang bisa memprediksi gempa. mari perbanyak pembelajaran tentang mitigasi gempa bumi, serta cari tahu informasi daerah rawan gempa dan tsunami.

Penjelasan resmi mohon ditunggu, jadi tetap tenang," tulis @InfoBMKG.

Perbedaan mengenai 'potensi' dan 'prediksi' juga semakin diperjelas oleh BMKG melalui pertanyaan warganet terkait gempa di Halmahera.

Seorang warganet pemilik akun @ehehega1 menanyakan kebenaran adanya gempa puncak yang kuat antara tanggal 20 dan 21 Juli 2019.

Baca: Peringatan Dini BMKG: Dampak Badai Tropis Danas, Waspadai Gelombang Tinggi 6 M, Berlaku 19-22 Juli

Baca: BMKG: Peringatan Dini Hari Ini, Jumat 19 Juli 2019: Waspada Wilayah Gelombang Tinggi dan Hujan Petir

"Di Halmahera Selatan beredar info kalo tgl 20 dan 21 juli bakal ada gempa puncak (kuat), bahkan tdi kelar jumatan juga diumumin buat waspada di tgl tsb.

Apa ini benar? Mohon infonya krna sebagian besar masyarakat percaya info tsb," tulis akun @ehehega1 utnuk @InfoBMKG.

Menanggapi pertanyaan tersebut, BMKG menjawab dengan kembali menegaskan perbedaan antara 'potensi' dan 'prediksi'.

BMKG mengatakan benar bahwa Halmahera berpotensi gempa karena ada pertemuan lempeng.

Namun, bukanlah hal yang benar jika ada prediksi mengenai waktu terjadinya gempa di Halmahera.

Baca: Info BMKG: Daftar Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat Disertai Angin Kencang & Petir, Jumat 19 Juli

"Halamahera BERPOTENSI gempa karena ada pertemuan lempeng (benar).

Halmahera di PREDIKSI gempa tanggal sekian bulan sekian jam sekian (salah).

sampai saat ini Tuhan Masih menyimpan rahasia kapan tepatnya terjadi gempa dari manusia, stay safe and health.

#BMKG #infoBMKG #HMKag72 #HMKG2019," tulis @InfoBMKG.

Sebelumnya, dikutip TribunMedan dari laman Antaranews, Pakar Tsunami dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Widjo Kongko mengatakan gempa megathrust berpotensi terjadi di selatan Pulau Jawa.

Gempa yang berpotensi terjadi sebesar 8,5 hingga 8,8 SR diprediksi menimbulkan gelombang tsunami dengan ketinggian 20 meter di sepanjang pantai tersebut.

Dampak gelombang gempa tsunami berpotensi mengenai selatan Jawa khususnya selatan DIY cukup panjang yaitu Cilacap hingga Jawa Timur.

Gelombang tsunami tersebut memiliki potensi ketinggian 20 meter dengan jarak rendaman sekitar tiga hingga empat kilometer.

Baca: Gempa Hari Ini: BMKG Catat Gempa M 4.5 Guncang Tasikmalaya Dini Hari, Dirasakan hingga Pangandaran

Baca: Prakiraan Cuaca BMKG 33 Kota Hari Ini Jumat, 19 Juli 2019 : Bengkulu Cerah Berawan Sepanjang Hari

Ilustrasi tsunami. (Pinterest)

Prediksi gelombang tsunami diakibatkan oleh adanya segmen-segmen megathrust di sepanjang selatan Jawa.

“Ada segmen-segmen megathrust di sepanjang selatan Jawa hingga ke Sumba di sisi timur dan di selatan Selat Sunda."

"Akibatnya, ada potensi gempa megathrust dengan magnitudo 8,5 hingga 8,8,” terang Widjo Kongko di Yogyakarta, Rabu (17/7/2019).

Widjo juga mengungkap gelombang tsunami akan tiba dalam waktu 30 menit usai terjadi gempa besar.

“Jika Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) membutuhkan waktu lima menit sejak gempa untuk menyampaikan peringatan dini, maka masyarakat hanya memiliki waktu sekitar 25 menit untuk melakukan evakuasi atau tindakan antisipasi lain,” katanya.

Tanggapan BMKG

Lantas apa tanggapan BMKG atas kabar potensi gempa 8,8 SR itu?

Humas BMKG memberikan jawaban di akun twitternya, @infoHumasBMKG, soal kabar tersebut, Jumat (19/7/2019).

BMKG memberikan tanggapan saat sejumlah warganet menanyakan soal kabar gempa 8,8 SR itu.

"Menurut BMKG, wilayah Indonesia merupakan wilayah yang rawan terjadinya gempabumi baik berkekuatan besar maupun yang kecil. Tetapi, gempabumi belum dapat diprediksi. Sementara, tsunami dapat diprediksi jika ada gempa yang berpotensi tsunami," tulis BMKG di akun twitter @infoHumasBMKG.

Cuitan BMKG menanggapi kabar gempa 8,8 SR di selatan Pantai Jawa
Cuitan BMKG menanggapi kabar gempa 8,8 SR di selatan Pantai Jawa (@infoHumasBMKG/Twitter)

BMKG menambahkan, yang paling penting adalah kewaspadaan dan kesiapan masyarakat menghadapi bencana.

"Yang terpenting adalah sikap kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana gempabumi," tulis @infoHumasBMKG.

Warganet lainnya juga bertanya soal kabar akan adanya gelombang tsunami untuk Jawa bagian selatan.

BMKG pun kembali merespons.

Menurut BMKG, saat ini memang ada potensi gelombang air laut di perairan selatan Jawa.

Namun, potensi gelombang itu bukan gelombang tsunami melainkan gelombang tinggi setinggi 4-6 meter.

"Menurut hasil pantauan BMKG, terdapat potensi gelombang setinggi 4-6 meter di perairan selatan P.Jawa hingga P.Sumbawa. Bukan gelombang tsunami ya. Tapi masyarakat tetap harus waspada terhadap gelombang tinggi tersebut," cuit @infoHumasBMKG lagi.

(Tribunnews.com/Fitriana Andriyani/Daryono)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved