Bentrok di Mesuji
Korban Tewas Bentrok Berdarah di Register 45 Mesuji Ternyata Masih Bersaudara
Mereka terlihat terbaring lemas di atas ranjang dengan pakaian yang sama saat bentrok dan bekas luka sabetan parang di tubuh telah ditutup perban
Kabag Humas RSUAM Akhmad Safri membenarkan adanya pasien korban bentrokan di Mesuji ini.
“Iya kami ada pasien rujukan dari Mesuji, korban,” ujarnya.
Menurutnya, korban baru masuk RSUAM Kamis (18/7) ini sekitar pukul 12.00 WIB.
Baca: BNN Cari Mobil Ferrari Milik Petani di Sidrap yang Jadi Bandar Narkoba
"Tim medis langsung melakukan tindakan pengambilan peluru senapan angin di bagian lehernya," katanya.
Jadi, kata Safri, selain mengalami luka tembak, korban mengalami luka bacok kecil di sekujur tubuhnya.
“Kondisi korban sadar, dan masih dirawat,” kata Akhmad Safri.
Bajak Disewa
MK, keluarga Jeman yang ditemui di RSUAM, sangat menyesalkan kejadian tersebut.
Ia mengaku harus kehilangan dua orang pamannya, yakni Roni dan Rowi, serta seorang kakaknya bernama Dali.
Ketiganya telah dimakamkan di Pematang.
“Sedang kakak saya, Jeman, bisa diselamatkan. Walau sempat kritis, sekarang sedang dirawat dan baru operasi ambil peluru di bagian tenggorokan,” katanya.
Menurutnya, sebelum bentrok itu, pihak Mesuji Raya sebenarnya hendak melakukan mediasi untuk mengambil mesin bajak yang disita oleh kelompok Mekar Jaya Abadi.
“Bajak itu sedang disewa, tapi malah disita. Jadi datang 50 orang dari Mesuji Raya untuk musyawarah, tapi malah diserang. Kami bisa kabur, tapi empat kakak saya tertangkap,” bebernya.
Atas peristiwa ini, MK pun menyerahkan semuanya kepada aparat hukum, khususnya Polda Lampung, dalam menyelesaikan hal ini.
“Harapan kami, pelaku penganiyaan ini menyerahkan diri dan dihukum sesuai aturan yang berlaku,” ujarnya.