Update Kasus Mayat Wanita Tanpa Busana di Persawahan Mempawah: Cairan di Organ Intim dan Pasar Malam
Mayat tanpa busana yang ditemukan di saluran areal persawahan Kecamatan Anjongan, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, diduga korban pembunuhan.
TIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mayat tanpa busana yang ditemukan di saluran areal persawahan, Kelurahan Anjungan Melancar, Kecamatan Anjongan, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat (Kalbar), Selasa (16/7/2019) pagi diduga korban pembunuhan.
Hal tersebut berdasarkan hasil visum RSUD Rubini Mempawah terhadap mayat wanita berinisial JS (38) tersebut.
Visum dilakukan dr Sugeng Eko.
Dari hasil visum dia menemukan ada dua luka robek di bagian kepala dengan ukuran 1-4 centimeter.
Luka robek di kepala menyebabkan korban mengalami pendarahan secara terus menerus sehingga terjadilah syok hipovolemik (kekurangan darah, Red).
Baca: Kasus Pelesiran Idrus Marham: 3 Jam di Kedai Kopi, Uang Sogok, Hingga Dipecatnya Pengawal Tahanan
Baca: Jokowi Cari Menteri Muda, PKB: Ada Banyak Stok Pengurus dan Kader Partai
Baca: Ayah di Kupang Ini Aniaya Anaknya Sendiri Berusia 2 Tahun Hingga Patah Tulang
Syok hipovolemik adalah kondisi darurat di mana jantung tidak mampu memasok darah yang cukup ke seluruh tubuh akibat volume darah yang kurang.
"Untuk tulang tengkorak tidak ada yang patah, kita pastikan sumber pendarahannya dari luka robek di kepala," ujarnya.
Kemungkinan dr Sugeng mengatakan penyebab utama kematian korban diduga akibat benturan keras di kepala, karena ada trauma di kepala.

Untuk memastikan lebih jelas, dr Sugeng menyarankan untuk otopsi.
Dugaan sementara kematian korban adalah benturan keras.
Saat ditemukan kondisi korban sudah kaku dan lebam mayat, namun belum membusuk.
"Korban diperkirakan sudah meninggal sekitar delapan jam sebelum visum. Karena sudah ada lebam mayat di belakang, dan kaku mayat di sekujur tubuh," ujarnya.
Selain di kepala juga ada luka lecet di bagian punggung korban, diduga disebabkan gesekan, kemudian di bagian payudara kiri dan kanan ada luka lecet.
Kemudian bagian alat intim korban ditemukan cairan.
Namun belum bisa dipastikan itu cairan apa, karena harus dilakukan cek laboratorium.
Di pasar malam sebelum tewas
Beberapa warga setempat mengatakan, Senin (15/7/2019) malam, JS berada di Jonggan (pasar malam, Red).
Saksi, Dominikus Kristoforus (29) mengaku tidak menyangka JS ditemukan tewas di dalam parit.
Sebab malamnya, dia masih bertemu korban di pasar malam.
"Tidak menyangka dia ini menjadi korban pembunuhan. Soalnya tadi malam dia ada di Jonggan, bukan saya sendiri yang melihat, tapi banyak orang," ujarnya, Selasa (16/7/2019).
Domi mengatakan pasar malam di dusunnya sudah berlangsung selama tiga atau empat hari dan tiap malam dia kerap berjumpa korban.
Baca: Dua Pelajar SD Nekat Curi Kotak Amal Musala, Tidak Disangka Ini Alasan Melakukannya
Baca: Youtuber yang Dilaporkan ke Polisi Disebut-sebut Bekerja di Maskapai Asing
Baca: Terkait Tabrak Lari di Overpass Manahan, Kombes Ribut Pastikan akan Diungkap Secara Transparan
Sepupu korban, Libertus Edi (43) mengatakan, JS memang sering jalan-jalan.
"Apalagi ada keramaian, dia pasti tahu dan dia datang, karena tak jauh dari sini ada Jonggan. Dia juga tidak mau pergi sembarangan," ujarnya.

Atas kejadian yang menimpa JS, pihak keluarga menyerahkan sepenuhnya kepada kepolisian untuk menanganinya.
Keluarga berharap pelaku segera ditemukan dan dihukum sesuai perbuatannya jika memang korban pembunuhan.
"Belum tahu juga kedepannya bagaimana. Pokoknya kita pihak keluarga menyerahkan ke pihak kepolisian. Kami minta diusut tuntas dan temukan siapa pelakunya agar dihukum sesuai perbuatannya, itu saja tidak lebih," kata Libertus.
Penemuan mayat
Mayat wanita berinisial JS (38) ditemukan dalam posisi telungkup di saluran areal persawahan, Selasa (16/7/2019) pagi.
JS pertamakali ditemukan Dodot (40) saat hendak memeriksa sawahnya.
Seperti biasa Dodot memeriksa sawah sebelum berangkat bekerja ke PT KPU.
Ketika sampai di petak kedua dari jalan, Ia melihat ada beberapa barang milik korban di tepi jalan sekitar lima meter dari tempat temuan mayat.

Dia pun terkejut, menemukan sesosok mayat perempuan tanpa busana dalam posisi telungkup.
Posisi JS saat itu telungkup dalam parit irigasi sawah dengan kepala menghadap ke hulu dan kaki ke hilir.
Aliran air di parit begitu deras membuat mayat tersangkut di tikungan saluran.
Melihat itu, Dodot langsung melapor kepada Ketua RT setempat, Oliver (56) yang kemudian menyampaikan ke pihak kepolisian.
Baca: Faldo Maldini Disebut Tak Militan Lagi Bela Prabowo, Tsamara: Sudah Kembali ke Jalan yang Benar
Baca: Tjahjo Kumolo Sebut Sikap Wali Kota Tangerang Tak Etis Karena Rugikan Masyarakat
Kapolres Mempawah, AKBP Didik Dwi Santoso, melalui Kapolsek Anjongan, Iptu Ambirl mengungkapkan, identitas mayat tersebut adalah JS (38) warga Dusun Sekek RT 07 RW 03, Desa Pak Laheng, Kecamatan Toho, Mempawah, Kalbar.

"Kami sedang menyelidiki penyebab pasti kematian korban. Belum bisa memastikan apakah JS ini korban pemerkosaan atau tidak, kita bawa ke RSUD Rubini untuk divisum," ujarnya.
Iptu Ambril mengatakan, sekitar dua atau tiga bulan lalu, JS pernah melapor menjadi korban pemerkosaan.
Namun penanganan kasus tersebut tidak dilanjutkan pihak kepolisian.
"Dugaan, JS ini adalah korban pembunuhan, sebab saat melakukan olah TKP dan identifikasi ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban," ujarnya.
Saat olah TKP, dan identifikasi oleh Tim Inafis Polres Mempawah, di tubuh korban terdapat luka robek bagian kepala, memar pelipis mata kanan, kaki, dan luka gores di punggung.
Di sekitar lokasi terdapat bercak merah yang diduga darah, dan pakaian serta barang-barang milik korban.
Kuat dugaan, korban dipukul menggunakan benda tumpul, kemudian diseret ke parit irigasi sawah.
Lokasi ditemukannya JS tidak begitu jauh dari pemukiman warga, hanya berjarak sekitar 100 meter.
Penulis: Ya'M Nurul Anshory
Artikel ini telah tayang di tribunpontianak.co.id dengan judul BREAKING NEWS - Hasil Visum Mayat Wanita Tanpa Busana di Sawah Mempawah, Diduga Korban Pembunuhan!,