Selasa, 7 Oktober 2025

Siswa SMA Taruna Meninggal Saat MOS, Polresta Palembang Periksa 8 Saksi

Polresta Palembang memeriksa sebanyak 8 saksi terkait meninggalnya DB (14), siswa baru di SMA Taruna Indonesia saat menjalani Masa Orientasi Siswa.

Editor: Dewi Agustina
Tribun Sumsel/Lusi F
Polisi memeriksa siswa SMA Taruna Indonesia Palembang, Sabtu (13/7). 

DB merupakan anak pertama dari dua bersaudara dan sang ayah sedang berlayar ke luar negeri.

SMA Taruna Indonesia Palembang. MELISSA/TRIBUNSUMSEL.COM
SMA Taruna Indonesia Palembang. MELISSA/TRIBUNSUMSEL.COM (Tribunsumsel.com/Melissa)

"Bapaknya berlayar ke luar negeri, mungkin sekitar habis lebaran tadi bapaknya pergi berlayar. Jadi hanya ibu dan adiknya saja di sini," kata bibi korban.

Dikatakannya, korban berencana akan dijemput hari Sabtu ini karena hari Minggu ini sang anak libur sekolah setelah satu minggu MOS.

"Cuma kita gak tau kalau ini untuk dijemput terakhir kalinya," katanya.

Sebelumnya korban mengikuti MOS yang mana aktivitas kegiatan tersebut cukup banyak dan menguras tenaga.

"Nah terakhir kabarnya dia itu ikut longmarch atau jalan kaki dari Talang Jambi ke Sukabangun Palembang sekitar pukul 01.00 WIB," katanya.

Lalu korban sempat menolak ketika disuruh masuk ke dalam parit selebar 2 meter.

Saat dalam keadaan pingsan korban sempat ke RS Myria untuk mendapat pertolongan

"Nah kemungkinan saat tiba di rumah sakit sudah dia telah meninggal," katanya.

Sementara itu, sekitar pukul 14.00 WIB ini korban akan dilakukan autopsi dipimpin Dr Indra Syakti Nasution setelah mendapat izin dari keluarga.

Hasil Autopsi

Setelah dinyatakan meninggal pada Sabtu (13/7/2019) sekitar pukul 03.00 dini hari, DB dibawa ke RS Bhayangkara Polda Sumsel untuk melakukan autopsi.

DB Siswa SMA Taruna Indonesia jadi korban kekerasan MOS
DB Siswa SMA Taruna Indonesia jadi korban kekerasan MOS (Tribunsumsel.com)

Terlihat di RS Bhayangkara keluarga korban tengah menunggu hasil autopsi dokter forensik.

Setelah dilakukan autopsi dokter forensik menyatakan terdapat endapan darah di bagian kepala dan di dalam dada.

"Sudah dilakukan pemeriksaan ulang, dalam dan luar, dari luar ada kekerasan di kepala di dada dan kaki, dalam kepala juga ada resapan darah seperti benturan, kalau dilihat dari korban sudah kaku, mayatnya hampir enam jam, serta di dada juga ada resapan lumayan banyak," ungkap dokter Indra.

Halaman
1234
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved