Kronologi Tabrak Lari di Flyover Manahan Solo, Cerita Putra Korban sebelum Kecelakaan Terjadi
Kronologi lengkap tabrak lari di Flyover Manahan Solo, cerita putra korban sebelum kecelakaan terjadi.
Kronologi tabrak lari di Flyover Manahan Solo, cerita putra korban sebelum kecelakaan terjadi.
TRIBUNNEWS.COM - Berikut kronologi tabrak lari di Flyover Manahan Solo, Jawa Tengah, yang terjadi pada 1 Juli 2019 dini hari pukul 02.00 WIB.
Kejadian tabrak lari di Flyover Manahan Solo ini tengah viral di media sosial.
Beredar luas video yang merekam detik-detik tabrak lari tersebut.
Dikutip Tribunnews dari Tribun Solo, Dalam video yang beredar luas di media sosial, pengendara motor dari arah barat (Plasa Manahan, Jalan Adi Sucipto) tertabrak mobil yang melaju kencang.
Baca: VIRAL Video Tabrak Lari di Flyover Manahan Solo, Korban Meninggal hingga Pelaku Masih Buron
Mobil tersebut melaju dari arah selatan (Kota Barat, Jalan Dr Moewardi) menuju ke barat.
Tabrakan terjadi karena mobil berusaha menyalip dua pengendara motor dari lajur sama hingga berada di luar marka.
Benturan keraspun tak terelakkan sehingga menyebabkan pengendara motor jatuh dan terkapar di jalanan.
Pengendara mobil sempat berhenti beberapa detik setelah korban terjatuh sebelum akhirnya meninggalkan lokasi kejadian.
Korban tabrak lari, Retnoning Tri (54), dibawa ke RS Kasih Ibu untuk mendapatkan perawatan karena mengalami luka parah.
Ia diketahui mengalami patah tulang paha kanan sebanyak enam bagian dan patah rahang kanan sehingga menyebabkan pendarahan.
Sehari setelah mendapat perawatan, korban mengembuskan napas terakhirnya pada 2 Juli 2019.
Hingga saat ini, pelaku masih dalam pencarian pihak kepolisian.
Cerita putra korban
Putra korban, Harry Setiawan (22), mengatakan sang ibu baru saja mengantarkannya ke Terminal Tirtonadi untuk mencari bus tujuan Kudus sebelum tabrak lari terjadi.
Baca: Video Pengendara Motor yang Viral Karena Ditabrak Mobil di Overpass Solo, Meninggal Dunia
Namun, ia justru mendapat kabar bahwa ibunya mengalami tabrak lari sehingga harus mendapatkan perawatan.
"Hati saya sangat sedih mendengar telepon, kalau ibu mengalami tabrak lari di Overpass Manahan Solo," kata Harry kepada TribunSolo.com, Rabu (10/7/2019).
Saat itu, Harry telah sampai di Jalan Raya Solo-Semarang, Boyolali.
Iapun membatalkan perjalanannya ke Kudus dan langsung memesan ojek online untuk kembali ke Solo.
"Saya langsung turun, saya batalkan ke Kudus saat itu juga," ujar Harry.
Lebih lanjut, Harry mengatakan Retnoning sudah berada di IGD RS Kasih Ibu saat ia tiba.
"Saat itu ibu saya sudah dibawa di RS Kasih Ibu Solo. Beliau di tempatkan di IGD karena mengalami luka sangat parah," tuturnya.
Selama menunggu Retnoning dirawat di rumah sakit, Harry selalu berdoa memohon kesembuhan untuk sang ibu.
"Saat menunggu di rumah sakit, saya terus berdoa," ucapnya.
Sehari setelah mendapat perawatan, Retnoning meninggal dunia karena luka parah yang dialaminya.
Baca: Pasoepati Desak Kaesang Pangarep untuk Beli Saham Persis Solo
Retnoning dimakamkan di TPU Daksinoloyo, Sukoharjo, tak jauh dari rumah duka yang berada di Kelurahan Serengan, Solo.
Harapan keluarga
Retnoning Tri (54) dikenal sebagai sosok gigih dan pekerja keras.
Ia bersedia bekerja apa saja untuk membantu mencukupi kebutuhan keluarganya karena sang suami, Marthen Jelipele (51), bekerja di Jakarta.
"Dia rela kerja apa saja demi keluarga, nyuci, antar jemput anak tetangga, dan lain sebagainya," ujar Rahmani, kakak korban, kepada TribunSolo.com, Rabu (10/7/2019).
"Dia sosok pekerja keras dan gigih," tambahnya.
Marthen sendiri tengah berada di Jakarta saat mendapat kabar sang istri mengalami kecelakaan hingga harus dirawat di rumah sakit.
Terkait tabrak lari yang menimpa Retnoning, pihak keluarga berharap pelaku beritikad baik dan mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Pasalnya, pelaku meninggalkan korban begitu saja di lokasi kejadian setelah menabrak.
"Dari videonya kan sangat jelas, pengendara mobil melaju kencang dan melewati marka jalan," ungkap Harry Setiawan (22), putra korban.
Baca: Ketika Kaesang Pangarep dan Gibran Rakabuming Diminta Pasoepati untuk Akusisi Persis Solo
Marthen pun meminta agar pelaku menyerahkan diri dan bertanggung jawab.
"Kami minta dia (penabrak) menyerahkan diri, harusnya bertanggung jawab," katanya.
"Kami berharap segera menyerahkan diri, itu saja," tegas Marthen.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, Tribun Solo/Asep Abdullah Rowi/Ryantono)