Setelah Sunan Kuning, Lokalisasi Gambilangu Semarang Juga akan Ditutup
Setelah melakukan sosialisasi penutupan lokalisasi Sunan Kuning, Satpol PP Kota Semarang bergeser membahas terkait penutupan lokalisasi Gambilangu
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang terus berupaya menutup prostitusi yang ada di Kota Semarang.
Setelah melakukan sosialisasi penutupan lokalisasi Sunan Kuning beberapa waktu lalu, Satpol PP Kota Semarang bergeser membahas terkait penutupan lokalisasi Gambilangu atau yang lebih dikenal dengan lokalisasi GBL di Kelurahan Mangkang Kulon, Kecamatan Tugu.
Kepala Satpol PP Kota Semarang, Fajar Purwoto mengatakan, penutupan lokalisasi Gambilangu dalam rangka meneruskan program pemerintah pusat untuk menutup seluruh lokalisasi yang ada di Indonesia.
Di sisi lain, hal ini juga menjadi permintaan para wanita pekerja seks (WPS) di Sunan Kuning yang meminta untuk menutup seluruh prostitusi agar tidak ada kecemburuan sosial.
"Di Kota Semarang kan ada dua, Sunan Kuning dan Gambilangu.
Sunan Kuning kemarin telah kami sepakati 15 Agustus penutupan, nanti kami samakan waktunya.
Kalau bisa lebih cepat itu lebih baik," jelas Fajar, Kamis (20/6/2019).
Rencananya, Kawasan tersebut akan dialihfungsikan sebagai pusat kuliner.
Fajar akan berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Kendal sebab lokasi Gambilangu berada di dua wilayah yang mana sebagian masuk wilayah Kota Semarang dan sebagian masuk Kabupaten Kendal.
Dia akan melakukan koordinasi untuk menyamakan persepsi seperti waktu penutupan, anggaran yang bakal dikucurkan, dan rencana pengalihan fungsi agar penutupan bisa dilakukan tanpa ada gejolak baik dari warga maupun para WPS di dua wilayah tersebut.
"Kami punya kewilayahan sendiri, anggaran untuk wilayah masing-masing.
Saat pembagian tali asih nanti kami hanya mengawal karena itu ranahnya Dinsos," ujar Fajar.
Dia menambahkan, pihaknya akan melakukan sosialisasi kepada warga dan para WPS di Gambilangu terkait rencana tersebut pada Selasa (25/6/2019) mendatang.
Ketua Lokalisasi Gambilangu, Kaningsih mengungkapkan, bersedia jika lokalisasi yang telah berjalan puluhan tahun tersebut ditutup.
Sejauh ini, tidak ada gejolak dari warga terkait rencana penutupan tersebut.
Hanya saja, mereka menginginkan pemerintah tetap mengizinkan warga untuk membuka karaoke.
"Kalau penutupan prostitusi kami setuju saja karena itu imbauan pemerintah, tapi kami harap karaoke tetap bisa buka.
Yang wilayah Kendal kami harap juga begitu, karena jika tidak sama akan menimbulkan kecemburuan," tegasnya.
Diakuinya, sejak dirinya berada di Gambilangu tahun 1980, tempat tersebut memang terkenal dengan bisnis prostitusi.
Namun, beberapa tahun terakhir ini, prostitusi di kawasan Gambilangu sudah jarang ditemui, bahkan sudah tutup.
Hal ini disebabkan lantaran para tamu sangat jarang mengunjungi Gambilangu.
Saat ini, mayoritas warga hanya membuka tempat karaoke saja.
"Prostitusi di Gambilangu sudah tidak ada karena tidak ada tamu yang datang.
Kalau ada tamu kalau mau ya pasti dilayani tapi sejauh ini sepi, dari 86 wisma, paling yang buka hanya 12, kalau saat akhir pekan paling hanya 23 rumah," bebernya.
Kaningsih menambahkan, saat kawasan Gambilangu masih ramai dikunjungi para tamu, jumlah WPS mencapai 174.
Mayoritas mereka berasal dari luar daerah seperti Bandung, Wonogiri, Jepara, dan lainnya.
Kini jumlah tersebut semakin berkurang dan masih menyisakan 140 WPS yang saat ini sebagai pemandu karaoke (PK).
Selain disebakan sepinya tamu yang datang, jumlah WPS berkurang seiring adanya berbagai pelatihan keterampilan dari Dinas Sosial (Dinsos) Kota Semarang.
Setelah mendapatkan keterampilan, beberapa dari mereka memutuskan untuk pulang ke kampung halaman, sementara sebagian masih menjadi PK.
"Ada yang sudah pulang, buka warung makan, buka salon, dan lain-lain.
Tapi, ada yang masih jadi pemandu karaoke.
Tapi, mereka tidak tinggal di wisma. Hanya kalau ada panggilan saja," terangnya. (eyf)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Setelah Sunan Kuning, Pemkot Semarang Akan Tutup Lokalisasi Gambilangu, https://jateng.tribunnews.com/2019/06/20/setelah-sunan-kuning-pemkot-semarang-akan-tutup-lokalisasi-gambilangu?page=all.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin
Editor: muh radlis