Pilpres 2019
Jenazah Sandro Korban Peluru Nyasar Saat Kerusuhan di Bawaslu Tiba di Pamenang Jambi
Jumat (24/5/2019) pagi, jenazah Sandro, korban peluru nyasar saat kerusuhan di Bawaslu Jakarta beberapa hari akhirnya tiba di Pamenang Kabupaten Meran
TRIBUNNEWS.COM, BANGKO - Jumat (24/5/2019) pagi, jenazah Sandro, korban peluru nyasar saat kerusuhan di Bawaslu Jakarta beberapa hari akhirnya tiba di Pamenang Kabupaten Merangin, setelah melakukan perjalanan dari Jakarta.
Informasi yang dihimpun Tribunjambi.com, korban diberangkatkan dari Jakarta, Kamis (23/5/2019) siang dan tiba di Pamenang sekitar pukul 09.45 WIB.
Bersama korban, ada anak istrinya yang juga ikut berangkat dari Jakarta melalui jalur darat.
Keluarga korban Izhar Majid menyebut, sebelum meninggal korban sempat mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit.
"Kondisinya sempat membaik dan sempat komunikasi dengan pihak keluarga," kata Izhar.
Sesuai informasi yang diterima Izhar, korban terkena peluru nyasar di rusuk dan peluru yang bersarang di dalam tubuh sudah dioperasi.

"Kalau jenis peluru saya tidak tahu, kata Izhar.
Saat ini keluarga tengah memandikan jenazah. Direncanakan korban akan dimakam usai salat Jumat.
Remaja 17 Tahun Jadi Korban
Seorang remaja bernama Rizky Widianto berusia 17 tahun meregang nyawa akibat bentrokan di Petamburan Jakarta Barat, Rabu (22/5/2019) dini hari.
Rizky pergi usai salat Subuh dan mengatakan kepada keluarganya ingin jihad di Petamburan.
Kerabat Rizky, Liani, mengatakan keluarga sudah melarang dia untuk pergi ke Masjid Annur yang berada di Petamburan.
Namun demikian, Rizky memaksa. Dugaan Liani, keponakannya diajak oleh teman-temannya.

"Dia bilang ingin jihad di Petamburan. Keluarga semua sudah melarang, tidak boleh, tapi dia mau sendiri dengan teman-temannya warga kampung," ungkap Liani di RSUD Tarakan, Jakarta, Rabu (22/5/2019).
Liani yang datang bersama dengan tetangga lainnya, masih dapat menghubungi Rizky pada pukul 07.00 WIB.
Setelah itu ponsel yang dibawa tidak bisa lagi dihubungi.
Keluarga, kata Liani, mengizinkan jenazah siswa SMK itu untuk diautopsi. Alasannya, ada luka tembak di tenggorokan.
"Bapaknya sedang mengurus. Katanya luka tembak di dada, tidak tahunya di tenggorokan," jelas dia.
Keluarga mempertanyakan kepada pihak aparat yang menyampaikan hanya memakai tembakan gas air mata dan peluru karet dalam melakukan tindakan pembubaran massa.

Pasalnya, apa yang terjadi kepada warga Palmerah itu sama sekali berbeda.
"Mana? Katanya peluru karet? Katanya gas air mata? Mana," nada suaranya meninggi.
Humas RSUD Tarakan Reggy mengatakan ada beberapa korban yang dibawa ke rumah sakit akibat tembakan peluru karet.
Pihaknya masih belum dapat memastikan apakah ada korban meninggal dunia akibat hal tersebut.
"Kami masih belum tahu karena harus autopsi dulu. Memang ada beberapa yang terkena peluru karet. Ada juga yang pinggirnya saja," kata dia.
Beberapa dari korban yang tertembak peluru karet justru membawa peluru karet itu pulang ke rumah.

Terlebih, ada di antara mereka yang mengeluarkan sendiri peluru yang menembus badannya tersebut.
"Ya ada yang mereka bawa pulang. Ada beberapa. Saya bilang mereka justru keluarkan sendiri," ungkapnya.
Kendati demikian, sebagian besar korban bentrokan aksi 22 Mei merupakan pasien yang terkena gas air mata.
Keluhannya sesak nafas dan perih di mata.
Sebagian besar korban yang masuk pada Rabu (22/5/2019) dini hari sudah dapat dipulangkan.
Sebanyak 50 korban dari total 147 orang yang masuk ke RSUD Tarakan memerlukan tindakan operasi bedah.

"Banyak operasi bedah. Ada yang fraktur juga. Macam-macam bedahnya," kata Reggy.
Polda Metro Jaya menangkap 257 orang sebagai tersangka kerusuhan yang terjadi pada 22 Mei dini hari.
Para tersangka melakukan pelaku kerusuhan di Petamburan, depan Bawaslu, dan Gambir.
"Jadi untuk di Bawaslu ada 72 tersangka. Kemudian di Petamburan ada 156 tersangka, dan di Gambir ada 29 tersangka. Keseluruhan ada 257 tersangka," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (22/5/2019).
Penangkapan yang terjadi Bawaslu dilakukan karena para perusuh mencoba untuk melawan petugas.

"Kemudian di Bawaslu, itu kenapa kita lakukan penangkapan, karena yang bersangkutan melawan petugas yang sedang bertugas, kemudian memaksa masuk ke Bawaslu," tutur Kombes Pol Argo Yuwono.
Aksi unjuk rasa di depan kantor Bawaslu, Jalan Thamrin, Jakarta, berlangsung ricuh.
Bahkan kericuhan terjadi hingga Rabu (22/5/2019).
Pengunjuk rasa yang berdemo di depan Bawaslu dipukul mundur aparat keamanan.
Massa yang sempat membakar sejumlah benda di antaranya ban tersebut dipukul mundur hingga kawasan Tanah Abang.

Kericuhan juga terjadi di dekat Asrama Brimob Tanah Abang hingga kawasan Jatibaru, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Tertunduk
Para pelaku kerusuhan ditampilkan kepada publik oleh aparat Polda Metro Jaya dalam rilis kerusuhan 22 Mei 2019 dini hari.
Para pelaku tampak telah mengenakan baju tahanan berwarna oranye.
Dari 257 tersangka, polisi membeberkan 12 tersangka dalam rilisnya.
Beberapa pelaku tampak memiliki tato di bagian tubuhnya.
Para pelaku menunduk ketika disorot kamera pewarta.
Bahkan sebagian tampak meringis.

Ada dua pelaku yang mengenakan penutup kepala.
Selain itu, ada pelaku yang berambut gondrong serta berwarna pirang.
Para pelaku ini ditangkap di tiga tempat yakni Gambir, depan Bawaslu, dan Petamburan.
"Jadi untuk di Bawaslu ada 72 tersangka. Kemudian di Petamburan ada 156 tersangka, dan di Gambir ada 29 tersangka. Keseluruhan ada 257 tersangka," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono, saat rilis di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (22/5/2019).
Seperti diketahui, Polda Metro Jaya menangkap dan menetapkan 257 orang sebagai tersangka kerusuhan yang terjadi pada 22 Mei dini hari tadi.

Para tersangka melakukan pelaku kerusuhan di Petamburan, depan Bawaslu, dan Gambir.
"Jadi untuk di Bawaslu ada 72 tersangka. Kemudian di Petamburan ada 156 tersangka, dan di Gambir ada 29 tersangka. Keseluruhan ada 257 tersangka," tutur Argo.
Aksi Damai Ricuh
Sebelumnya, aksi unjuk rasa di depan Kantor Bawaslu, Jalan Thamrin, Jakarta, berlangsung ricuh.
Bahkan kericuhan terjadi hingga Rabu (22/5/2019) pagi.
Pengunjuk rasa yang berdemo di depan Bawaslu dipukul mundur aparat keamanan, Rabu (22/5/2019) dini hari.

Massa yang sempat membakar sejumlah benda diantaranya ban tersebut dipukul mundur hingga kawasan Tanah Abang.
Kericuhan juga terjadi di dekat Asrama Brimob Tanah Abang hingga kawasan Jatibaru, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Artikel ini telah tayang di Tribunjambi.com dengan judul VIDEO: Jenazah Sandro Korban Kerusuhan di Bawaslu Tiba di Jambi, Sempat Sadar Sebelum Meninggal