Nyemplung di Saluran Irigasi Saat Berkendara, Parsini Tenggelam dan Terbawa Arus Sejauh 3 Kilometer
Diduga Parsini masih kurang mahir dalam menaiki sepeda motor sehingga saat melalui jalan bergelombang laju motor menjadi sulit dikendalikan
Laporan Wartawan Tribun Jateng Permata Putra Sejati
TRIBUNNEWS.COM, BANYUMAS - Parsini (26) warga Gerumbul Tempelang, Desa Petarangan RT 1 RW 2, Kecamatan Kemranjen, Kabupaten Banyumas tewas tenggelam di saluran irigasi.
Peristiwa berawal saat Parsini selesai mengantar ibunya ke sawah yang jaraknya sekira 3 kilometer menggunakan sepeda motor Honda Beat berplat nomor R 3752 TG.
Setelah mengantar, Parsini kemudian pulang kembali ke rumahnya melalui jalan inspeksi saluran irigasi Bendung Gerak Serayu.
Diduga Parsini masih kurang mahir dalam menaiki sepeda motor sehingga saat melalui jalan bergelombang laju motor menjadi sulit dikendalikan.
Akhirnya dia tergelincir dan tercebur ke dalam saluran irigasi tersebut, yang memiliki kedalaman 3 sampai 4 meter.
Baca: Korban Tenggelam di Tanjung Hulu Ditemukan di Dasar Sungai
Dua orang yang kala itu sedang melintas melihat Parsini yang tercebur sedang berteriak meminta tolong.
Namun, karena kedua orang tersebut juga tidak dapat berenang, maka keduanya meminta tolong pada orang lain yaitu kepada Poniman (Purnawirawan TNI).
Ketika Poniman sudah sampai lokasi, Parsini sudah tidak terlihat lagi.
Akhirnya tim pencarian yang terdiri dari Tagana Banyumas, Banser, BPBD, Basarnas Pos Sar Cilacap, dan PMI Banyumas dikerahkan untuk menyisir sejauh 200 meter.
Sampai dengan pukul 11.50 korban belum juga ditemukan.
Baca: Pupus Sudah Keinginan Belikan Sang Ayah dan Adik Baju Koko Seragaman, Adam Tewas Terkena Tembakan
Korban ditemukan pada pukul 12.00 WIB di saluran irigasi Desa Kecila, Kemranjen, Banyumas dalam posisi mengambang.
"Korban ditemukan pada pukul 12.00 WIB dalam posisi mengambang di saluran irigasi Desa Kecila atau kurang lebih 3 km dari titik tenggelam," ujar Koordinator Tagana Banyumas, Ady Chandra kepada Tribunjateng.com, Kamis (23/5/2019).
Korban akhirnya dibawa ke Puskemas Kemranjen untuk diperiksa.
Setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter puskemas dan Polsek Kemranjen, tidak ditemukan tanda penganiayaan.
Sehingga korban meninggal murni karena tenggelam. Selanjutnya korban diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan.(Tribunjateng/jti)