Pilpres 2019
Dosen Pascasarajana Unpas yang Ditangkap Gara-gara Tulis Status People Power di Facebook
Seorang dosen Pascasarajana Unpas ( Universitas Pasudan) Bandung, Solatun Dulah Sayuti ditangkap polisi gara-gara menulis status di media sosial
Solatun Dulah Sayuti kerap menuliskan berbagai pemikirannya sehingga mengundang reaksi netizen untuk berkomentar.
Tak sedikit dari postingannya mengemukakan isu yang sedang ramai dibicarakan orang banyak.
Akhir-akhir ini Solatun Dulah Sayuti kerap membuat postingan soal Pilpres 2019.
Ia memang tampak tak segan dan tak takut untuk menuangkan apa yang ingin dibicarakannya.
Termasuk sebuah postingan yang membuatnya kini ditangkap aparat kepolisian.
Postingan itu menyinggung soal people power.
"HARGA NYAWA RAKYAT
Jika People Power tidak dapat dielak:
1 orang rakyat ditembak oleh polisi harus dibayar dengan 10 orang polisi dibunuh mati
menggunakan pisau dapur, golok, linggis, kapak, kunci roda mobil, siraman tiner cat berapi dan keluarga mereka," bunyi postingan itu.
Terkait postingan ini, Solatun Dulah Sayuti mengaku dia sendiri yang menulisnya.
Kini, ia pun mengakui perbuatannya itu salah.
Sebagai akademisi, Solatun Dulah Sayuti merasa dirinya tak menjadi teladan akibat postingan itu.
"Saya akui itu kesalahan saya. Saya dosen pascasarjana, saya sering minta mahasiswa untuk cek dan ricek setiap informasi, tapi saya lakukan kesalahan dan saya harus perbaiki," ujarnya kepada wartawan Tribunjabar.id .
Ia mengaku, membuat postingan itu setelah mendapatkan informasi dari grup WhatsApp.
Dari chat yang diterimanya, disebutkan bahwa pihak polisi menyiapkan senjata atas kesiapan mereka menghadapi people power.