Jumat, 3 Oktober 2025

Letusan Bromo Kali Ini Justru Membuat Pemandangan Lebih menawan

Hujan abu di Pos Pengamatan Gunung Bromo. Terdengar suara gemuruh dan dentuman dari kawah.

BNPB
Pengunjung yang sedang menikmati pemandangan di Gunung Bromo 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Meski hampir setiap hari erupsi, status Gunung Bromo tetap Waspada (level II).

Demikian disampaikan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho kepada wartawan, Selasa (19/3/2019).

"Hampir setiap hari Gunung Bromo mengalami erupsi secara fluktuatif. Namun aktivitas vulkanik belum membahayakan. Erupsi yang terjadi hanya menyemburkan abu vulkanik dan pasir. Bukan kerikil atau lava pijar yang disemburkan dari kawah Gunung Bromo," ujar Sutopo.

Pada Selasa (19/3/2019) pukul 06.00 - 12.00 WIB terjadi lima kali letusan. Asap kawah bertekanan sedang hingga kuat teramati berwarna kelabu dan hitam dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 900 - 1.500 meter dari puncak kawah.

Hujan abu di Pos Pengamatan Gunung Bromo. Terdengar suara gemuruh dan dentuman dari kawah.

Sebelumnya pada Senin (18/3/2019) pukul 00.00 hingga 24.00 WIB, terjadi 28 kali letusan dengan amplituda 25 - 34 mm selama 17 - 889 detik.

Tremor menerus amplitudo 0,5 - 30 mm, dominan 2 mm. Tinggi kolom abu vulkanik berkisar 500 hingga 1.500 meter.

Asap kawah bertekanan lemah, sedang hingga kuat. Berwarna putih, kelabu dan hitam dengan intensitas tipis, sedang hingga tebal.

Meskipun demikian, masyarakat di sekitar Gunung Bromo dan pengujung, wisatawan, pendaki agar tidak memasuki kawasan dalam radius 1 km dari kawah aktif Gunung Bromo.

"Masyarakat dan wisatawan yang berkunjung ke Gunung Bromo dihimbau menggunakan masker dan kacamata untuk menghindari abu vulkanik," jelasnya.

Aktivitas wisata di Gunung Bromo berjalan normal. Sebaran abu vulkanik juga belum mengganggu jalur penerbangan sehingga Bandara Abdul Rachman Saleh Malang tetap beroperasi normal.

"Masyarakat tidak perlu takut dengan ada erupsi Gunung Bromo. Justru dapat menikmati erupsi yang tidak ditemukan di semua gunung. Di balik erupsi sesungguhnya banyak berkah yang ada," ucapnya.

Apalagi kemarin imbuh dia, terjadi aliran permukaan menyerupai sungai yang melintas Lautan Pasir Bromo.

Hujan yang turun di sebelah barat dari puncak Gunung Bromo di daerah Pasuruan kemudian mengalir ke melintasi Lautan Pasir di kawasan Gunung Bromo hingga meresap di ke dalam Lautan Pasir Bromo.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved