Selasa, 30 September 2025

Ulama, Santri dan Ponpes Merupakan Benteng Pertahanan NKRI

Santri harus menjadi contoh bagi masyarakat dalam berbagai hal yakni akhlak, budi pekerti dan juga keilmuan

Editor: Eko Sutriyanto
istimewa
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P dan Kapolri Jenderal Pol. Tito Karnavian, Ph.D. hadir dalam Silaturrahim Kebangsaan di Pondok Pesantren Al Qur'an Nurul Iman Desa Sumber Makmur Kampar Provinsi Riau, Rabu (13/3/2019) 

TRIBUNNEWS.COM, RIAU - Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P mengatakan,  ulama, santri dan ponpes merupakan benteng pertahanan NKRI.

Oleh karena itu santri harus menjadi contoh bagi masyarakat dalam berbagai hal yakni akhlak, budi pekerti dan juga keilmuan.

"Indonesia adalah negara yang kaya raya dengan berbagai SDA dan karenanya dibutuhkan SDM yang mampu mengelola dengan baik dan amanah sehingga membuka peluang santri dapat masuk ke berbagai sektor," kata Hadi saat silaturrahim Kebangsaan di Pondok Pesantren Al Qur'an Nurul Iman Desa Sumber Makmur Kampar Provinsi Riau, Kamis (13/3/2019).

Acara itu juga dihadiri oleh Kapolri Jenderal Pol. Tito Karnavian.

Menurut panglima perkembangan Revolusi industri 4.0 menuntut kita termasuk dunia pesantren dan Masyarakat desa untuk beradaptasi dan dapat memanfaatkan teknologi sebagai sarana yg memudahkan.

"Jangan sampai kemajuan teknologi justru menimbulkan mudharat seperti perpecahan di masyakarat akibat maraknya hoax,' katanya.

Baca: Jokowi Sebut Isu Kriminalisasi Ulama Sebagai Kabar Bohong

Menurutnya, semua unsur masyarakat santri, kiai, tokoh adat, tokoh masyarakat, ulama dan umaro jangan sampai terpecah belah oleh kabar berita bohong atau hoax, mereka musuh negara akan senang jika melihat masyarakat terpecah.

Sekjen MDHW Hery Haryanto Azumi menyampaikan Silaturrahim Panglima dan Kapolri dengan para ulama memberikan pesan yang kuat kepada publik bahwa Islam yang berakar kuat dalam masyarakat Muslim Indonesia harus terus dijaga demi kejayaan NKRI.

Masyarakat dunia dapat berharap kepada Indonesia, tempat di mana Islam dan Nasionalisme tidak pernah dipertentangkan.

"Silaturrahim Panglima TNI dan Kapolri dengan para syeikh, kyai, ustadz dan kalangan santri secara umum ini merupakan manifestasi dari integrasi antara agama dengan negara dalam bingkai NKRI dan tuntunan Pancasila." jelas mantan ketum PB PMII ini.

Kedatangan Panglima dan Kapolri disambut oleh pengasuh pondok pesantren KH. Ismartoyo dan KH. Ahmad Syuhada Ketua Majelis Dzikir Hubbul Wathon (MDHW) Provinsi Riau.

Acara silaturahmi kebangsaan dimulai dengan dengan sholat dzuhur berjamaah dan makan siang di pondok pesantren bersama para Kiai, Pimpinan Pondok Pesantren, tokoh masyarakat dan tokoh adat Melayu Provinsi Riau.

Dalam kunjungan kali ini Panglima TNI dan Kapolri didampingi oleh Kapusbintal TNI, Laksma TNI Budi Siswanto, S.T., M.A.P., Waasops Panglima TNI, Marsma TNI M. Khairil Lubis, Kadivpropam Polri Irjen Pol Listyo Sigit Prabowo dan Dankorbrimob Polri Irjen Pol Ilham Salahudin. Ikut serta KH. Musthofa Aqil Siroj Ketua Umum MDHW dan Habib Alwi Alhabsyi Kwitang Jakarta.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan