Jumat, 3 Oktober 2025

Ada Warga yang Dapat Berkah Isu Kiamat di Ponorogo, Beli Rumah Cuman Rp 20 Juta

Kabar adanya isu kiamat di Ponorogo memberi berkah bagi warga lainnya. Seorang warga yang mendapat berkah isu kiamat di Ponorogo adalah Sumono.

Editor: Sugiyarto
TRIBUNMADURA/RAHADIAN BAGUS
Rumah milik Marimun, warga Desa Watu Bonang, Kecamatan Badegan, Ponorogo, yang dijual Rp 20 juta, karena pindah ke Malang, akibat takut isu kiamat, Rabu (13/3/2019). 

TRIBUNNEWS.COM, PONOROGO - Kabar adanya isu kiamat di Ponorogo memberi berkah bagi warga lainnya. Seorang warga yang mendapat berkah isu kiamat di Ponorogo adalah Sumono.

Rumah itu dibeli dari warga yang sudah pindah ke Malang gara-gara isu kiamat terjadi empat tahun lagi. Mereka pindah ke Kasembon, Kabupaten Malang. Ada empat rumah milik warga yang ikut pindah ke Malang dijual.

Marimun yang merupakan warga Dusun Krajan, Desa Watu Bonang, Kecamatan Badegan, Ponorogo membenarkan ada warga yang terkena isu kiamat menjual rumah.

Salah satu rumah itu dibeli oleh anaknya bernama Sumono.  Sumono membeli rumah milik pasangan suami istri Marimun dan Sriyanti. Pasutri itu masih satu kerabat dengannya.

"Sudah sekitar seminggu di sini, saya juga nggak dipamiti. Katanya ikut pengajian, mondok ke Malang," kata Karimun saat ditemui SURYA.co.id di lokasi, Rabu (13/3/2019) petang.

Kapan saudaranya akan kembali lagi? Karimun mengatakan tidak mengetahui.

"Nggak tahu kapan kembalinya, ndak dikasih tahu," katanya.

Ia mengatakan anaknya membeli rumah tersebut seharga Rp 20 juta. "Rp 20 juta," katanya.

Sebelumnya, sebanyak 52 warga Dusun Krajan, Desa Watu, Bonang, Kecamatan Badegan, Ponorogo meninggalkan rumahnya untuk pindah ke Malang.

Berita tersebut juga membuat pasangan suami istri Darti (48) dan Soimin (60), warga  RT 4/RW 01 Dusun Krajan, Desa Watu, Bonang, Kecamatan Badegan itu kaget.

Mereka mengatakan, tetangga pindah ke Malang secara tiba-tiba itu tanpa berpamitan.

Ketiga tetangganya tersebut, yakni pasangan suami istri, Marimun dan Sryiani, Marni dan Winarsih, Nyaman dan Eldiana.

Ketiga pasangan suami istri ini juga mengajak masing-masing anak mereka.

"Sudah sekitar satu minggu ini. Nggak tahu ke mana, tiba-tiba menghilang. Saya juga kaget, wong sehari-hari biasanya cari rumput sama saya," kata Darti.

Darti mengatakan, tetangganya yang berangkat ke Malang memang mengikuti pengajian yang dipimpin Katimun, seorang warga di desanya.

"Setiap malam Rabu dan malam Sabtu mereka ikut pengajian," katanya.

16 KK

Sementara itu, Kepala Desa Watu Bonang, Bowo Susetyo membenarkan ada 16 KK di dua dusun yakni Dusun Krajan dan Dusun Gulun yang pindah ke Malang untuk mengikuti pengajian.

"Yang ikut 16 KK, 14 KK di Dusun Krajan dan 2 KK di Dusun Gulun," katanya.

Dia juga membenarkan ada empat rumah milik warganya yang berangkat ke Malang dijual seharga Rp 20 juta.

"Rata-rata dijual 20 jutaan, untungnya yang beli tetangga atau saudaranya," katanya.

Bowo mengatakan, 52 warganya yang pindah ke Malang karena isu kiamat pergi secara sembunyi-sembunyi.

Mereka, kata Bowo, juga tidak mengurus administrasi surat pindah di kantor desa dan sekolah.

"Keberangkatan warga itu disembunyikan. Ada sesuatu yang disembunyikan," kata Bowo.

Bahkan, Bowo mengatakan ada satu warga yang berencana akan pindah, saat ditanya mengaku tidak akan berangkat.

Namun, pada malam harinya mereka berangkat ke Malang secara sembunyi-sembunyi.

Bowo menambahkan, dari 53 warga desa yang pindah ke Malang, 10 di antaranya masih SD dan dua di antaranya masih berstatus pelajar SMP.

 Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Cerita Warga yang Dapat Berkah Isu Kiamat di Ponorogo, Beli Rumah Cuma Rp 20 Juta

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved