Sabtu, 4 Oktober 2025

Warga di Banjarnegara Ketakutan, Air Selokan Tiba-tiba Hilang dan Lumpur Misterius di Kampungnya

Petugas dan relawan melanjutkan pembongkaran rumah terdampak langsung pergerakan tanah di grumbul Kalientok Desa Kebutuhjurang Kecamatan Pagedongan

Editor: Sugiyarto
Tribun Manado/ISTIMEWA
ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, BANJARNEGARA - Petugas dan relawan melanjutkan pembongkaran rumah terdampak langsung pergerakan tanah di grumbul Kalientok Desa Kebutuhjurang Kecamatan Pagedongan Banjarnegara.

Setidaknya 13 dari 15 rumah terdampak sudah dibongkar.

Kepala Desa Kebutuhjurang, Sujarwo mengatakan, kondisi rumah terdampak amat memprihatinkan.

Pergerakan tanah membuat sejumlah bangunan milik warga retak-retak nyaris roboh.

Pembongkaran rumah tersebut sesuai petunjuk Badan Geologi yang sempat mengkaji kondisi pergerakan tanah di wilayah pemukiman itu.

Hasil kajian menyimpulkan lahan pemukiman tersebut tak layak dihuni karena berisiko longsor.

"Pola retakan sudah membentuk tapal kuda," katanya, Selasa (5/3/2019).

Pembongkaran rumah-rumah terdampak itu untuk mengurangi risiko bencana, baik korban jiwa maupun harta benda.

Langkah itu sekaligus untuk menyelamatkan isi rumah dan material bangunan yang masih bisa dimanfaatkan.

Dampak pergerakan dinilai Jarwo semakin parah.

Selain rekomendasi Badan Geologi, warga telah melihat tanda bahaya itu melalui fenomena alam di lahan terdampak.

Warga menyaksikan air hujan yang mengalir melalui saluran atau selokan mendadak lenyap terserap tanah.

Padahal, normalnya, debit air saat hujan akan meningkat dan mengalir mengikuti arah sungai.

Yang lebih mengerikan, warga sempat mencoba mengukur kedalaman lubang retakan di dalam rumah terdampak menggunakan galah bambu.

Aneh, di kedalaman sekitar 2 meter pada lubang retakan, warga justru mendapati lapisan lumpur yang mestinya tidak berada di kedalaman itu.

Kejanggalan demi kejanggalan itu membuat warga semakim yakin ada yang tidak beres pada lahan tempat tinggal mereka.

"Bingung kok ada lumpur, padahal hujannya sebentar-sebentar."

"Terus air hujan di selokan itu tiba-tiba hilang," tambah dia.

Selain 15 rumah dan 1 musala terdampak langsung, lanjut Jarwo, ada 8 rumah lain yang juga terancam.

Rumah itu berada lebih bawah dari 15 rumah yang terdampak langsung.

Meski tak disebut terdampak langsung, delapan rumah itu dinilainya tak kalah terancam.

Jika longsor hebat terjadi sesuai yang dikhawatirkan, ia memperkirakan, luncuran longsor dari atas akan mengarah ke 7 rumah dan menumpuk pada 1 rumah yang posisinya paling bawah.

Karena itu, relokasi nantinya bukan hanya menyasar 15 rumah terdampak langsung, namun juga 7 rumah terancam yang berada di bawahnya.

Saat ini, 26 keluarga atau 87 jiwa yang menghuni 23 rumah pun telah mengungsi ke rumah-rumah penduduk di Desa Kebutuhjurang dan Desa Kebutuhduwur Kecamatan Pagedongan.

"Warga berharap relokasi," tandasnya. (Khoirul Muzakki)

Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Air Selokan Tiba-tiba Hilang dan Lumpur Misterius Bikin Warga Kebutuhjurang Banjarnegara Takut

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved