Terungkap Lima Fakta Baru Terkait Kasus Bidan di Ogan Ilir Diperkosa 5 Orang
Ada fakta-fakta baru dari hasil penyidikan kasus bidan yang dilaporkan dirampok dan diperkosa 5 orang di Ogan Ilir, Sumatera Selatan.
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Ada fakta-fakta baru dari hasil penyidikan kasus bidan yang dilaporkan dirampok dan diperkosa 5 orang di Ogan Ilir, Sumatera Selatan.
Dari 61 pertanyaan yang diajukan kepada sang bidan, hanya satu terjawab yakni, ia mengaku diperkosa oleh para pelaku.
Namun, hasil penyelidikan secara ilmiah yang dilakukan Polda Sumsel dan juga Labfor Cabang Palembang tidak ditemukan sperma baik di tempat tidur maupun di kemaluan bidan YL.
Hal ini, diungkapkan Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara ketika ditemui usai rilis ungkap kasus narkoba di Mapolda Sumsel, Jumat (22/2/2019).
Namun, meski ada penemuan tersebut penyelidikan akan terus dilakukan.
"Kami tidak berasumsi tidak adanya pemerkosaan, meski sempat jadi perdebatan antara pihak penyidik dan pihak puskesmas karena saat ada cairan yang ditemukan belum pasti itu sperma atau bukan," ujar jenderal bintang dua.
Meski dilaporkan pemerkosaan, Kapolda mengungkapkan harus dilakukan kontruksi hukum terlebih dahulu.
Pembuktian harus dilakukan agar proses hukum dan pengungkapan tidak salah.
Sehingga, bila benar ada pemerkosaan yang dilakukan para pelaku bisa dilakukan proses hukum yang kuat dengan didukung bukti-bukti.
Berikut fakta baru hasil penyelidikan pihak kepolisian terhadap kasus bidan YL yang diduga diperkosa dan dirampok.
1. Tak Ditemukan Bercak Sperma dan Bulu
Dari olah tempat kejadian secara detil, tidak ditemukan sama sekali bukti seperti sperma, bulu-bulu dan pakaian yang dikenakan korban saat kejadian.
2. Bidan YL Cuci Pakaian yang Dipakai Saat Mengaku Diperkosa
Terlebih, korban mengaku ada pakaian dicuci seusai kejadian.
Seharusnya, tidak dicuci, agar penyidikan bisa terungkap dan bisa ada pembuktian dengan barang bukti.
3. Tak Ada Jejak Kaki dan Kerusakan
Dari olah tempat kejadian juga, tidak ditemukan jejak-jejak kaki yang ada di dalam rumah.
Begitu pula dengan kerusakan yang ada di dalam rumah sama sekali tidak ditemukan.
Sehingga, secara penyelidikan ilmiah, ada kejanggalan dalam kasus ini.
4. Tunggu Hasil Visum
"Untuk pembuktiannya, masih menunggu hasil visum yang keluar dalam beberapa hari agar lebih terjaga kasusnya. Terlebih, sperma dan bulu-bulu juga tidak ditemukan di kasur.
Padahal, bila terjadi pemerkosaan biasanya ditemukan sperma atau bulu-bulu di kasur," jelas Kapolda Sumsel.
Meski saat ini, pengakuan korban masih menjadi korban perkosaan.
Hal itu tetap dilakukan penyelidikan secara mendalam.
5. Jawaban Bidan YL Berubah-ubah
Penyidik masih akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Lantaran, dari pemeriksaan yang dilakukan penyidik dengan mengajukan 61 pertanyaan, hanya satu yang tetap konsisten dijawab korban yakni diperkosa.
Sedangkan, 60 pertanyaan masih belum jelas korban menjawabnya dan sering berubah-ubah.
"Kami tidak langsung menyatakan ini rekayasa, tetapi dari bukti ilmiah ada kejanggalan.
Makanya, Memang perlu penyelidikan mendalam.
Bila memang nanti tidak terbukti dan ada laporan palsu mengenai pemerkosaan yang dialami korban, kami akan memaafkan," katanya.
Hasil Scanning
Berdasarkan hasil scanning yang dilakukan pihak Rumah Sakit (RS) Bhayangkara, ditemukan pendarahan di bagian sinus dan pembengkakan di jaringan pipi bidan YL (27).
Luka tersebut akibat kekerasan yang didapat oleh bidan YL pasca menjadi korban perampokan sekaligus pemerkosaan di rumah dinas bidan desa (Bides) Desa Simpang Pelabuhan Dalam Kecamatan Pemulutan Kabupaten Ogan Ilir (OI) beberapa waktu lalu.
"Tapi secara keseluruhan, hasil scanning menunjukkan perkembangan yang lebih baik dari sebelumnya.
Meskipun dia (bidan YL) ada bengkak akibat pendarahan di bagian sinus dan ada bengkak di jaringan pipinya juga.
Tapi lebam-lebamnya sudah mulai menghilang,"ujar Kasubbid Yanmeddokpol, RS Bhayangkara Dr Yunita L. Mars, Kamis (21/2/2019).
"Selain itu pendarahan di mata korban juga masih ada. Itu sudah di konsultasikan ke dokter mata.
Tapi secara keseluruhan, fungsi penglihatan korban dalam keadaan baik,"tambahnya.
Berbeda dengan hari sebelumnya, saat ini bidan YL sudah tidak merasakan pusing di kepalanya. Namun, keluhan sakit di tenggorokan saat menelan makanan masih tetap dirasa olehnya.
"Rasa sakit di leher korban karena berdasarkan keterangannya, dia sempat dicekik dengan kain oleh pelaku. Kemungkinan besok kita akan minta pada dokter yang merawatnya agar korban juga mendapat penanganan dari dokter THT,"ungkapnya.
Selain itu, kondisi psikis bidan YL juga mulai menunjukan perkembangan yang lebih baik.
Hal ini ditunjukan dengan reaksi bidan YL yang sudah mulai berangsur aktif berkomunikasi pada orang lain.
"Jadi keadaan korban sudah lebih baik dari sebelumnya. Hari pertama dia malah tidak mau ngomong sama sekali.
Hari kedua kami periksa dia banyak nangisnya, terutama pada orang yang dikenalnya.
Hari ini dia sudah mulai duduk dan sudah mulai mau diajak ngobrol,"ungkapnya.
Keluarga bidan YL (27), bidan desa yang diperkosa dan dirampok di rumah dinas bidan desa (Bides) Desa Simpang Pelabuhan Dalam Kecamatan Pemulutan Kabupaten Ogan Ilir (OI) ingin pelaku segera ditangkap dan dihukum.
"Masih trauma, tapi sudah berangsur membaik," ujar suami bidan YL secara singkat dan enggan menyebutkan namanya, Kamis (21/2/2019) saat ditanyai soal keadaan istrinya setelah dirampok dan diperkosa.
Pria yang saat ditemui Tribunsumsel.com (grup Surya.co.id) itu menggunakan baju kaos abu-abu dengan celana pendek sebatas dengkul itu menunggui bidan yl di rumah sakit usai kejadian perampokan dan pemerkosaan itu.
Ia minta pihak kepolisian segera menemukan dan menangkap para pelaku yang telah tega berbuat keji terhadap istrinya.
"Maunya saya pelaku cepat ditangkap dan dihukum,"ujarnya yang langsung berjalan masuk ruang melati, ruang rawat khusus kebidanan Rumah Sakit (RS) Bhayangkara tempat bidan YL dirawat.
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Hasil Penyidikan Bidan Diperkosa 5 Orang di Ogan Ilir, Ada 5 Fakta Baru, 61 Pertanyaan 1 Terjawab