Kamis, 2 Oktober 2025

Pilpres 2019

Jelang Debat Kedua, ‎Pengamat Sarankan Jokowi Terapkan Strategi Total Football

Publik berharap debat calon presiden dan wakil presiden kedua pada Minggu (17/2) mendatang lebih menarik dari debat sebelumnya.

Editor: Sugiyarto
TRIBUN/DANY PERMANA
Calon Presiden Joko Widodo dan Prabowo Subianto bersalaman 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Yayan Isro' Roziki

TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Publik berharap debat calon presiden dan wakil presiden kedua pada Minggu (17/2) mendatang lebih menarik dari debat sebelumnya.

Kedua pasangan calon (paslon) presiden - wakil presiden, diminta untuk tampail all out dan 'saling berbalas' serangan'.

Demikian disampaikan ‎pengamat politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno.

"Termasuk, capres nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) diharapkan tampil lebih orisinal dan tidak ragu untuk menyerang balik. Harus gunakan strategi total football: menyerang, bertahan, dan jangan ragu untuk menyerang balik," kata Adi, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (6/2).

Menurut Adi, Jokowi tak perlu takut elektabilitasnya menurun gara-gara menyerang balik rivalnya, paslon nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

“Karena inilah sebenarnya yang dinanti oleh swing voter maupun undicided vote, bukan sesuatu yang dibuat-buat,” ucapnya.

Jokowi, kata Adi, tinggal fokus dengan apa yang sudah dilakukan selama empat tahun memimpin pemerintahan. "Dipaparkan saja secara kreatif, dengan bukti-bukti yang sudah ada," ujar Adi.

Menyoal tema debat kedua yakni 'Energi, Pangan, Sumber Daya Alam, Lingkungan, dan Infrastruktur', Adi menyarankan agar Jokowi fokus pada infratruktur, program yang sudah melekat dengan Jokowi.

"Jadi infrastruktur ini Jokowi banget, karena satu-satunya yang paling nampak dan paling dirasakan secara langsung oleh rakyat adalah infrastruktur. Orang sekarang enggak ngeluh, misalnya mudik enggak macet, Jawa dan non-Jawa sekarang pembangunannya sama, pengiriman barang dan jasa itu semakin lancar. Kan itu berarti nyata sekali,” bebernya.

Jokowi, sambung Adi, tak perlu hawatir rivalnya akan mengaitkannya dengan utang negara. Sebab utang ini terukur dan bisa dipertanggungjawabkan.

“Utang itu adalah suatu yang niscaya dimiliki oleh negara mana pun. Yang penting utang itu bisa dipertanggungjawabkan, bangun ini bangun itu tapi buktinya ada dan enggak dikorup. Bedanya dengan orde baru, sudah utang dikorupsi lagi,” sambungnya.

Materi lain, menurut ia, yang dinilai akan menarik dan rawan menjadi amunisi pasangan calon nomor 02 untuk menyerang adalah soal pangan.

“Isu-isu pangan itu yang bakal diserang, salah satunya adalah import. Jadi ketika Jokowi nyerang artinya sedang menarasikan keberhasilannya, tapi ingat pertahanannya harus kuat juga. Kenapa diserang di impor, karena asumsinya di tengah surplus beras yang banyak kok masih import saja," katanya.

Dalam hal ini, Jokowi harus mampu menjelaskan dengan baik kenapa Indonesia harus import. Ini yang kemudian jawabannya harus diracik oleh Jokowi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved