Sampai Banyuwangi Amiruddin yang Jalan Kaki dari Medan Mengaku Bohong, Dapat Bantuan Rp 74 juta
Setelah sampai di Banyuwangi, Amiruddin akhirnya mengaku bahwa dirinya tak memiliki ibu kandung bernama Nurasiyah yang tinggal di Banyuwangi
Amir mengaku, setelah sembuh dari sakit dirinya berjanji akan berjalan kaki dari Medan ke Banyuwangi.
Namun dia tidak menyangka banyak orang yang bersimpati kepadanya dengan memberikan bantuan.
Ia menyebutkan, Desa Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, sebagai tujuan perjalanan karena dia pernah memiliki teman kerja yang berasal dari Banyuwangi.
Temannya itu tinggal di belakang masjid di dekat Pelabuhan Ketapang.
Sementara itu, Kepala Desa Ketapang Slamet Kasihono menjelaskan, Amiruddin telah sampai ke Banyuwangi diantar dengan mobil milik relawan yang mengikutinya mulai dari Madiun.
"Saat tiba di Banyuwangi, saya bonceng Pak Amir ke rumah yang katanya rumah temannya. Kebetulan, rumah saya pas di belakang masjid nomor 4. Katanya rumahnya di nomer 6, tapi tidak ada alamat yang dimaksud oleh dia," tuturnya, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (27/1/2019),
4. Rencana penyambutan sempat digagas warga
Kepala desa Ketapang Slamet menjelaskan, warga desa dan para relawan berencana menggelar acara penyambutan bagi Amiruddin.
Namun, setelah tiba di Ketapang dan Amiruddin mengakui bahwa cerita ibu kandung di Desa Ketapang hanyalah rekayasa, maka acara tersebut dibatalkan.
"Saya sengaja tidak bilang ke para relawan jika Pak Amir sudah di Banyuwangi. Jadi tadi malam Pak Amir langsung konfirmasi bagaimana cerita yang sebenarnya karena berita tentang Pak Amir ini sudah viral ke mana-mana," ujar Slamet.
Walapun Pak Amir melakukan kebohongan dengan menyebutkan ibunya tinggal di Desa Ketapang Banyuwangi, Slamet mengaku tidak mempermasalahkannya.
"Sekarang semuanya saya serahkan ke pihak yang berwajib. Dan, saya meminta agar semua relawan legowo dengan kebenaran ini. Bahkan ada yang sudah jauh-jauh datang dari luar kota Banyuwangi untuk datang ke Ketapang. Semoga terus terjalin silaturahmi," katanya.
5. Polisi: Tak ada unsur pidana
Kapolsek Kalipuro AKP Jaenur Rofik mengatakan, pihak kepolisian hanya meminta keterangan Pak Amir dan belum ada temuan yang mengarah ke tindak pidana. Alasannya, selama ini pemberian bantuan ke Pak Amir bersifat sosial.
"Kalau ada yang merasa dirugikan ya silakan melapor. Tapi sementara ya hanya dimintai keterangan. Tadi malam juga nginap di Ketapang di rumah salah satu warga, jadi tidak kami tahan," katanya.