Jumat, 3 Oktober 2025

Di Sela-sela Menunggu Musim Tembakau, Petani di Temanggung Tanam Bawang Putih

Tembakau masih menjadi variates unggulan bagi sebagian petani di Temanggung, khususnya Kelurahan Wonosari, Kecamatan Bulu.

Editor: Sugiyarto
TRIBUN TIMUR/MUSLIMIN EMBA
ilustrasi 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Yayan Isro' Roziki

TRIBUNNEWS.COM, TEMANGGUNG - ‎ Tembakau masih menjadi variates unggulan bagi sebagian petani di Temanggung, khususnya Kelurahan Wonosari, Kecamatan Bulu.

Di sela-sela menunggu musim tanam tembakau, para petani memanfaatkan lahan mereka untuk menanam variates lain.

Ketua Kelompok Tani Wonosari 2, Shodiq Wahyudin, mengatakan para petani yang tergabung dalam kelompokanya sementara ini akan memanfaatkan lahan untuk menanam bawang putih.

Pihaknya menggandeng perusahaan dari Jakarta, PT. Boni Grasia Utama, sebagai mitra menanam bawang putih.

"Memanfaatkan lahan sebelum musim tanam tembakau tiba, kami akan menanam bawang putih, dengan menggandeng mitra," ujarnya, di balai desa setempat, Senin (‎21/1/2019).

Ditambahkan, luasan lahan yang disiapkan untuk tanaman bawang putih sekitar 15 hektare (ha).

"Yang turut dalam kemitraan ini, adalah petani yang tak terikat kerjasama dengan pihak lain maupun bantuan dari APBN‎," ucapnya.‎‎

Menurut Wahyudin, pola kemitraan semacam ini bukan yang pertama kali dilakukan.

Hanya, untuk saat ini memang ada pembenahan-pembenahan, terkait hak dan kewajiban yang disepakati antara kedua belah pihak.

"Sudah ada kesepakatan, tentu yang tidak merugikan petani," ujarnya.

Di antara kesepakatan itu, sambung dia, perusahaan mitra menyediakan 520 kilogram (Kg) benih per hektare lahan, pendampingan mulai dari tanam-masa panen, penyediaan pupuk dan obat-obatan, dan lainnya.

"Semua kesepakatan yang ada, sesuai dengan arahan Dirjen Holtikultura Kementrian Pertanian," sambung dia.

Menurut dia, dengan sistem ini, petani cukup diuntungkan.

Sebab, biaya tanam bawang putih mencapai sekitar Rp40 juta-Rp50 juta per hektare.

Selain itu, petani tak kerepotan ‎mencari benih serta menjual hasil tanaman saat panen tiba.

"Kami terima dengan senang hati."

"Yang ditanam nanti adalah bawang putih jenis lembu hijau dan lembu kuning."

"Selain melestarikan variates lokal, ini juga membantu program pemerintah untuk swasembada bawang," kata Wahyudin.

Pola kemitraan itu juga atas sepengetahuan Pemkab Temanggung.

"Rencananya, tanam perdana akan dilakukan pada Sabtu (26/1) esok, dan direncanakan dihadiri oleh pak Bupati," jelas dia.

‎Sekretaris Desa (Sekdes) atau Carik Wonosari, Triyanto, mengatakan pihak desa hanya memfasilitasi kerja sama.

Menurutnya, pola kemitraan ini sudah mendapat restu dari Pemkab setempat.

"Kalau total lahan pertanian di Wonosari sekitar 264 hektare," ucapnya.

Terpisah, ‎Direktur Utama PT. Boni Grasia Utama, Bambang M. Riyanto mengatakan, para petani nantinya akan didampingi oleh tim profesional dari Universitas Brawijaya (Unibra) Malang, Jawa Timur.

Selain itu, untuk akurasi pengukuran lahan, pihaknya juga menggunakan peralatan modern.

"Program kemitraan seperti ini bagus untuk potensi budi daya bawang putih, dan juga akan menguntungkan petani, sera mendongkrak perekonomian masyarakat."

"Semua hal terkait program‎ ini sesuai dengan rambu-rambu yang ditetapkan Dirjen Holtikultura," ‎jelas dia.

Meski sudah ada tim pendamping profesional, Bambang berharap petugas penyuluh pertanian lapangan (PPL) setempat, tetap mendampingi para petani.

"Harapannya, agar hasilnya bisa maksimal," ucapnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Menunggu Musim Tembakau, Petani W‎onosari Temanggung Tanam Bawang Putih

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved