5 Warga Banjar Dinas Bangah Digigit Anjing Rabies, Satu di Antaranya Meninggal Dunia
Lima warga yang tinggal di Banjar Dinas Bangah, Desa Panji, Buleleng tergigit anjing positif rabies. Dari lima korban itu, satu di antaranya meninggal
TRIBUNNEWS.COM, SINGARAJA - Lima warga yang tinggal di Banjar Dinas Bangah, Desa Panji, Buleleng tergigit anjing positif rabies.
Dari lima korban itu, satu di antaranya meninggal dunia.
Ia adalah Ni Made M.
Wanita malang, berusia 40 tahun ini meninggal di RSUD Buleleng, Senin (3/12/2018) sekitar pukul 07.41 Wita.
Kelian Banjar Dinas Bangah, I Gede Kawan saat ditemui Tribun Bali di kediamannya mengatakan, Ni Made M tergigit anjing rabies sekitar dua bulan yang lalu, atau tepatnya 3 Oktober 2018.
Anjing lokal berwarna putih itu sejatinya liar.
Namun atas belas kasih, korban Ni Made M pun sering memberi makan anjing tersebut, sehingga terkesan seperti anjing peliharaannya sendiri.
Entah bagaimana kejadiannya saat itu, kata Kelian Kawan, anjing tersebut lantas menggigit korban, di bagian sekitar payudara dan tangan kanannya.
Ni Made M pun sempat memeriksakan luka bekas gigitan anjing tersebut ke salah satu bidan yang ada di Desa Panji.
Hingga berselang dua bulan kemudian, atau tepatnya pada Minggu (2/12/2018) sekitar pukul 05.30 Wita, Ni Made M pun dilarikan keluarganya ke RSUD Buleleng, lantaran mengeluh lemas, sakit kepala dan selalu ingin tidur.
Nahas, baru satu hari mendapatkan penanganan medis, wanita asal Desa Temukus, Kecamatan Banjar, Buleleng ini meninggal dunia.
Ia meninggal di ruang isolasi IGD RSUD Buleleng, dengan diagnosa suspect rabies.
Baca: Basarnas Diminta Perpanjang Masa Pencarian 6 Korban Kapal Multi Prima 1 yang Hilang di Laut Sumbawa
Jenazahnya kini telah disemayamkan di rumah duka, di Banjar Dinas Bingin Banjah, Desa Temukus.
Saat Tribun Bali mendatangi rumah duka, pihak keluarga memilih untuk tidak berkomentar.
Rencananya, jenazah Ni Made M akan diaben, Rabu (5/12/2018) besok.
Diakui Kelian Banjar Dinas Bangah, I Gede Kawan, korban yang tergigit anjing liar tersebut tak hanya Ni Made M.
Masih ada empat warganya lagi yang juga digigit oleh anjing yang sama.
Mereka adalah Ketut Ngurah Artana (50), Ni Komang Novia Rini Putri (2), Putu Kristian Imanuel Santosa (5) dan Ida Bagus Komang Adi Kusuma (21).
Keempat korban digigit anjing pada 4 Oktober 2018.
"Mereka yang digigit tidak ada melapor ke saya. Saya tahu kabar ada warga yang tergigit, Minggu (2/12/2018) malam. Bahkan anjingnya sudah mereka eliminasi sendiri. Ada beberapa korban sehabis digigit langsung suntik vaksin, ada juga korban yang baru Senin pagi tadi ke RSUD untuk minta disuntik vaksin, setelah tahu ada yang meninggal lantaran digigit anjing itu," ucap Kelian Kawan.
Dijelaskan Kelian Kawan, korban Ni Made M tinggal seorang diri di salah satu perumahan subsidi kawasan Banjar Dinas Bangah.
Ia tinggal di wilayah itu sekitar satu tahun enam bulan.
Baca: Vaksinasi Hewan Penular Rabies di Dua Kecamatan Wilayah Sikka Dihentikan
Sepengetahuan Kelian Kawan, korban Ni Made M bekerja sebagai pedagang ikan lele.
Dengan adanya kasus gigitan anjing rabies ini, Kelian Kawan pun mengaku akan segera berkoordinasi dengan Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng.
Ia berharap Dinas Pertanian dapat segera melakukan vaksinasi massal di wilayahnya.
"Anjing liar di Banjar Dinas Bangah sebenarnya sangat sedikit. Cuma yang menjadi kendala selama ini masih banyak warga yang memelihara anjing dengan cara diliarkan. Kalau ada program vaksin massal, warga sering menolak untuk anjingnya divaksin. Katanya kalau divaksin, anjingnya justru mati. Inilah yang menjadi kendala, pengetahuan warga soal bahaya rabies masih sangat minim," tutupnya.
Terpisah, Ni Luh Putu Eka Wahyuni (24) ibu dari salah satu korban yang tergigit anjing rabies bernama Putu Kristian Imanuel Santosa (5) mengaku, anaknya digigit anjing pada 4 Oktober, sekitar pukul 08.00 Wita.
Anak pertamanya itu awalnya hendak mengusir anjing tersebut, lantaran masuk ke dalam halaman rumahnya.
"Saya lihat dari kejauhan. Setelah anjing diusir, anak saya balik badan. Nah saat balik badan itulah, anjing itu langsung menggigit bagian punggungnya dan kepalanya. Tapi lukanya memang tidak besar, mungkin gigi dari anjing itu sudah tumpul," kata dia.
"Setelah digigit, anak saya langsung dibawa ke RSUD Buleleng untuk divaksin. Sudah tiga kali disuntik. Astungkara anak saya sehat," jelas wanita asal Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada, Buleleng ini.
Artikel ini telah tayang di Tribun-bali.com dengan judul Made M Tewas Suspect Rabies, Anjingnya Dieliminasi, Bangkainya Dijual Ke Pedagang RW