Nomor Ponsel Anggota DPRD Jombang Dibajak untuk Menipu Anaknya
Nomor Ponsel Anggota DPRD Jombang dibajak untuk aksi penipuan. Anggota DPRD tersebut adalah Kartijo dari partai Hanura.
TRIBUNNEWS.COM, JOMBANG - Nomor Ponsel Anggota DPRD Jombang dibajak untuk aksi penipuan.
Anggota DPRD tersebut adalah Kartijo dari partai Hanura. Nomor ponselnya dibajak oleh pelaku yang hingga kini identitasnya masih misterius.
Setelah berhasil membajak nomor tersebut, pelaku menghubungi anak Kartijo dan meminta transfer uang Rp 2 juta ke sebuah rekening atas permintaan pelaku.
"Oleh anak saya ditransfer Rp 2 juta. Dikira yang meminta itu saya. Padahal nomor telepon tersebut dibajak orang tak dikenal," ujar Kartijo, Rabu (28/11/2018).
Politisi Partai Hanura ini mengatakan, uang tersebut ditransfer ke nomor rekening BRI 501701010822533 atas Nama Ratna.
"Beberapa orang yang nomor ponselnya tersimpan di phonebook ponsel saya juga dihubungi pelaku untuk dimintai uang," katanya.
Kartijo menjelaskan, kejadian itu bermula saat dia mendapat telepon dari nomor luar negeri. Telepon itu layaknya operator selular yang memintanya melakukan verifikasi akun melalui nomor kode yang disebutkan penelpon.
Begitu kode verifikasi selesai diinput, nomor ponsel berikut data kontak berhasil dibajak pelaku. Kartijo tidak sadar jika telah diperdayai.
Dia baru sadar ketika dihubungi koleganya, yang menyebut nomor WA miliknya menghubungi koleganya dan meminta kolega tersebut transfer uang.
"Saya segera lapor polisi. Sebenarnya bukan hanya saya. Beberapa rekan anggota dewan dan stafnya juga pernah mengalami hal serupa," ujar anggota DPRD Jombang dua periode ini.
Kasat Reskrim Polres Jombang AKP Gatot Setyo Budi membenarkan adanya laporan dari Kartijo tersebut. Dia mengimbau masyarakat hati-hati dengan modus penipuan sejenis ini.
Dia menjelaskan, kejahatan dunia maya akan ditangani secara khusus oleh unit Tipiter (tindak pidana tertentu) Polres Jombang.
"Kami mengimbau masyarakat untuk hati-hati dan cerdas menggunakan media sosial. Kalau ada transaksi harap diklarifikasi dulu sebelum transfer, sebab yang sering terjadi ini trasfer dulu baru konfirmasi," kata Gatot.