Senin, 6 Oktober 2025

Kadinkes Sulsel: Fatayat NU, Ayo Bantu Tugas Kami!

Fatayat NU bergerak untuk pencegahan stunting sejak tahun 2012 lalu melakukan deklarasi Barisan Nasional Cegah Stunting

Editor: Husein Sanusi
Junaidi/Fatayat NU/Istimewa
Pengurus Pusat Fatayat NU menggelar acara orientasi Germas dan Sunting di Makassar Sulawesi Selatan. Program yang bekerjasama dengan Pusat Promosi Kesehatan Kemenkes RI ini fokus terhadap Gerakan masyarakat Sehat dan Pencegahan Stunting. 

TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Pengurus Pusat Fatayat NU menggelar acara orientasi Germas dan Stunting di Makassar Sulawesi Selatan.

Program yang bekerjasama dengan Pusat Promosi Kesehatan Kemenkes RI ini fokus terhadap Gerakan masyarakat Sehat dan Pencegahan Stunting.

Acara tersebut dihadiri oleh Pejabat Kementerian Kesehatan RI dari Dirjend Pusat Promosi Kesehatan, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel dan Sekretaris Umum PP. Fatayat NU.

"Fatayat NU bergerak untuk pencegahan stunting sejak tahun 2012 lalu melakukan deklarasi Barisan Nasional Cegah Stunting yang diprakarsai oleh anggota atau kader Fatayat di berbagai level" ujar Margareth.

Sebagai organisasi perempuan berbasis sosial keagamaan, Fatayat NU melakukan advokasi dengan banyak pihak. Dengan tokoh-tokoh lintas agama, eksekutif, legislatif, CSR dan bersama ormas-ormas lain.

"Upaya lain yang dilakukan adalah hearing dengan komisi-komisi di DPR RI. Harapannya ya mereka bisa membantu dari segi kebijakan sekaligus kepada beberapa Kementerian agar dapat di support secara maksimal dari segi program" imbuhnya.

Sulawesi Selatan memasuki tahun ketiga bagi Fatayat NU Wilayah Sulsel menjadi kepanjangan tangan dari Kementerian Kesehatan yang menjadi wilayah pertama yang melakukan gerakan masyarakat hidup sehat pada tahun 2016.

"Tahun 2016 menjadi organisasi perempuan pertama di Sulsel yang menjadi mitra pemerintah pusat dalam program Germas" jelas Nurul Ulfah, ketua wilayah Fatayat Sulsel.

Sementara itu, menurut Bayu Aji, pejabat Kemenkes dari Dirjend Promosi Kesehatan menyatakan selama ini Fatayat NU memiliki andil yang besar terhadap sosialisasi program-program pemerintah kepada masyarakat.

"Karena Fatayat memiliki basis massa yang solid sampai akar rumput sehingga memudahkan kami menyadarlan masyarakat tentang germas ini"

Sebagaimana diketahui, angka stunting di Indonesia masih bertengger di angka 37,2% skala nasional.

Di lokal Sulawesi Selatan beberapa kabupaten masih menduduki red zone angka stunting.

Empat yang tertinggi berdasarkan hasil PSG 2017 adalah Enrekang 45.9%, Tana Toraja 43%, Toraja Utara 42,4%, dan Pangkep 41,9%.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, dr. Bahtiar Baso mengatakan bahwa program-program prioritas untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Sulsel terus digalakkan.

Secara kuratif direncanakan pembangunan rumah sakit regional di beberapa titik kabupaten yang aksesnya masih sulit. Pengadaan mobil ambulans skala besar serta tunjangan biaya pendidikan bagi mahasiswa kedokteran spesialis.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved