Duka Ibunda Hazka, Kalau Jasadnya Ditemukan Ingin Dimakamkan di Blitar

TRIBUNNEWS.COM, BLITAR - Rumah orang tua Trihazka Hafidzi, salah satu penumpang pesawat Lion Air JT 610 di Desa Darungan, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, masih ramai didatangi tetangga dan kerabat, Selasa (30/10/2018).

Pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta - Pangkal Pinang tersebut, jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018) pagi.

Para tetangga dan kerabat ikut bersimpati dengan musibah yang menimpa Hazka ke orangtuanya.

Orang tua Hazka, Maskur (65) dan Siti Bandiyah (58) masih menunggu kabar terkait anak bungsunya dari Jakarta.

Baca: Berduka, Pegawai Kemenkeu Kenakan Pita Hitam

"Kedua kakak Hazka sekarang sudah di Jakarta. Kami menunggu kabar dari mereka," kata ibu Hazka, Siti Bandiyah.

Selain itu, keluarga di Blitar juga terus memantau perkembangan pencarian korban penumpang pesawat Lion Air JT 610 lewat televisi.

Keluarga berharap Hazka segera ditemukan.

Siti Bandiyah mengatakan kalau Hazka ditemukan masih dalam keadaan hidup biar berobat dulu di Jakarta.

Tapi, kalau jasad Hazka ditemukan dalam kondisi meninggal, keluarga meminta agar jenazahnya dibawa ke Blitar.

"Kalau memang sudah tidak ada (meninggal), saya ingin (jenazah) dibawa ke Blitar. Saya mau dimakamkan di sini (Blitar)," ujar Siti Bandiyah.

Hazka merupakan putra bungsu dari tiga bersudara pasangan suami istri, Maskur dan Siti Bandriah.

Hazka bekerja di perpajakan sejak 2009. Awalnya, dia bertugas di Jakarta.

Setahun belakangan ini, Hazka pindah tugas di Pangkal Pinang.

Hazka tinggal di Bekasi bersama istri dan dua anaknya. Dua anak Hazka masih kecil-kecil.

Anak pertama baru masuk TK, sedangkan anak keduanya baru berumur dua tahun.

Istri Hazka juga pegawai pajak tapi berdinas di Jakarta. (Samsul Hadi)

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Duka Ibunda Hazka, Korban Lion Air JT 610 : Kalau Sudah Meninggal Ingin Jenazahnya Dibawa ke Blitar