Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Pengemudi Truk Kabur
Seorang pengendara motor meninggal dunia di Tempat Kejadian Perkara (TKP), setelah sepeda motor yang dikemudikannya bertabrakan dengan truk.
Laporan Wartawan Tribunpelalawan.com, Johannes Wowor Tanjung
TRIBUNNEWS.COM, PANGKALAN KERINCI - Insiden tabrak lari kembali terjadi di Jalan Lintas Timur (Jalintim) Kecamatan Pangkalan Kerinci Kabupaten Pelalawan, Kamis (25/10/2018) pagi sekitar pukul 05.00 WIB.
Seorang pengendara motor meninggal dunia di Tempat Kejadian Perkara (TKP), setelah sepeda motor yang dikemudikannya bertabrakan dengan satu unit truk fuso pengangkut kayu balak.
Korban meregang nyawa setelah mengalami luka parah di bagian kening dan kepala.
Sedangkan pengemudi truk balak tidak ditemukan di tempat.
"Diduga sopir truk balak melarikan diri dan meninggalkan mobilnya setelah tabrakan. Sedangkan korban meninggal dunia di lokasi kejadian," ungkap Kapolres Pelalawan, AKBP Kaswandi Irwan SIK kepada Tribunpelalawan.com, Kamis (25/10/2018).
Korban diketahui bernama Pendra Ali Wardana yang mengendarai Honda Beat tanpa nomor polisi.
Sedangkan terduga pelaku mengendarai truk fuso mengangkut kayu balak dengan Nopol B 9231 WV.
Lokasi kejadian di Jalintim Kota Pangkalan Kerinci kilometer 70 tepat di depan gerai makan.
Baca: Satu Keluarga Tewas, Ditemukan Tulisan Aku tidak Sanggup Meninggalkan Mereka Hidup di Dunia Ini
Kecelakaan berawal ketika truk balak yang dikemudikan sopir bergerak dari simpang Langgam menuju arah simpang Kualo.
Setibanya di TKP tepat di depan gerai makan, sopir berputar arah melalui penggalan jalan atau U Turn yang ada hendak kembali ke Simpang Langgam.
Lantaran kendaraannya panjang, sopir tidak bisa melewati penggalan jalan hanya sekali berbelok.
Untuk mendapatkan ruang gerak belokan yang luas, sopir kembali memundurkan truk besar itu.
Disaat bersamaan sepeda motor yang dikendarai korban Pendra melaju kencang ke arah Simpang Kualo.
Lantaran jarak sudah dekat, kecelakaan tidak terhindarkan lagi.
Baca: Kesaksian Wartawan Jepang yang Diculik ISIS: Tiga Tahun Seperti Neraka