Minggu, 5 Oktober 2025

Ketika Bu Risma Jadi Guru Sejarah, Ratusan Siswa SD dan SMP di Surabaya Antusias Menyimaknya

Ratusan siswa SD dan SMP antusias mengikuti Sekolah Kebangsaan di Museum Tugu Pahlawan, Kamis (25/10/2018).

Editor: Sugiyarto
IST
siswa saat memerankan teatrikal drama perjuangan melawan penjajah di Tuguh Pahlawan, Surabaya. 

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Ratusan siswa SD dan SMP antusias mengikuti Sekolah Kebangsaan di Museum Tugu Pahlawan, Kamis (25/10/2018).

Agenda tahunan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya ini bertujuan untuk mewariskan semangat cinta tanah air kepada generasi muda.

Para siswa duduk lesehan di bawah tenda merah putih, mendengarkan cerita menarik soal perjuangan penduduk Indonesia mencapai kemerdekaan, khususnya perjuangan teman-teman di Surabaya.

Tri Rismaharini, Wali Kota Surabaya tampil sebagai guru yang membawakan cerita tentang perjuangan para pahlawan dan berbagi semangat kepahlawanan.

Risma bertutur kepada para siswa, kemerdekaan yang diraih bukan karena sebuah pemberian, melainkan hasil perjuangan para pahlawan.

“Kalian bisa bersekolah dan beraktivitas seperti sekarang, karena hasil perjuangan. Karena itu, sudah seharusnya kalian meneruskan perjuangan para pahlawan."

"Tentunya tidak dengan mengangkat senjata, melainkan dengan belajar agar sejajar dengan bangsa lain,” kata Risma.

Dengan usaha para pejuang tersebut, Risma menyampaikan para pelajar harus membalas segala macam bentuk perjuangan dengan belajar serta berani berjuang layaknya para pejuang dahulu.

Sehingga tidak ada lagi penjajahan model baru yaitu kemiskinan dan kebodohan yang akan dialami generasi penerus bangsa Indonesia.

“Para pahlawan dulu berani dan mempunyai nyali demi mempertahankan kemerdekaan. Karena itu, kalian jangan pernah merasa takut atau rendah diri."

"Kalian harus berani berjuang untuk memperebutkan keberhasilan. Apalagi kalian dibekali dengan ilmu pengetahuan, gunakan apa yang kalian miliki untuk kemajuan kalian, orang tua, sesama dan bangsa Indonesia” pesan Risma.

Selain Risma, Anggota Legiun Veteran Samsi (63) mengaku sangat mengapresiasi kegiatan tahunan semacam ini.

“Dengan semangat pahlawan di dadaku, generasi penerus harus bisa menjadi orang yang cerdas agar tidak dijajah kembali serta mampu menjaga kerukunan, persatuan dan kesatuan antar sesama manusia,” pesannya.

Sekolah Kebangsaan dikemas interaktif, para pelajar bisa berinteraksi langsung dengan wali kota dan dengan mengajukan pertanyaan.

Selain kegiatan sekolah mendengar cerita sejarah, para siswa juga menyaksikan teatrikal drama perjuangan melawan para penjajah, yang diperankan oleh para siswa sendiri, dengan arahan seniman Heri Lentho.

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved