Diwacanakan akan Pindahkan ke Pulau Ndana, Begini Tanggapan Imigran Afghanistan
Imigrandatang ke Rudenim Kupang hari ini, Selasa (23/10/2018), untuk menyampaikan beberapa tuntutan ke pihak Rudenim
"Di sini tidak bisa belajar untuk anak kecil. Mereka tidak bisa sekolah. Ini sampai kapan?" tanyanya lagi.
Selain nasib anak-anak, pria itu pun memikirkan hal lain.
Dia berkata kalau di kota-kota lain, semua imigran bebas ke berkeliling pada jam berapa saja, selama 24 jam.
"Di sini, kami hanya diberikan waktu dari pagi sampai jam sembilan malam," urainya.
Untuk itu, dirinya sungguh berharap agar dipindahkan ke tempat lain.
"Pulau Ndana terlalu kecil," akunya.
Tidak jauh dari area parkiran motor, beberapa imigran sedang ngobrol.
Seorang pria yang tidak ingin disebutkan namanya, mengaku bahwa kalaupun dipindahkan ke Pulau Ndana, dia setuju-setuju saja.
"Dipindahkan ke mana saja bisa," katanya dalam bahasa Indonesia.
Tetapi, pria itu berharap agar segala kebutuhan mereka bisa terpenuhi.
"Pertama soal anak-anak sekolah. Kedua soal uang tiap bulan itu," katanya.
Yang terpenting, katanya, mereka memiliki Community House.