Senin, 6 Oktober 2025

Gempa di Sulteng

Kritis Saat Ditemukan di Hotel Roa Roa, Dewa Yoga Minta Bantuan Melalui Pipa Paralon

IB Keniten menjadi perwakilan tim BPJN Wilayah II Denpasar yang berangkat ke Palu pada Senin (1/10) untuk memastikan kondisi Dewa Yoga.

Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM/I Wayan Erwin Widyaswara
Dewa Bagus Dwipa menunjukkan foto kakaknya Dewa Yoga di rumahnya di Banjar Tegal Ambengan, Dusun Sakeh, Desa Sudimara, Tabanan, Selasa (2/10). Sosok Dewa Yoga (kanan) 

Kemudian sekitar pukul 16.00 Wita, kedua temannya mengajak Dewa Yoga membeli makananan ke luar hotel.

Saat itu Dewa Yoga meminta kedua temannya untuk menunggu di lobi hotel dan ia menyusul.

Beberapa waktu berselang gempa berkekuatan 7.4 SR mengguncang Kota Palu. Dua temannya yang sedang berada di lobi hotel pun lari keluar hotel menyelamatkan diri.

Sementara Dewa Yoga masih berada di kamar hotel.

“Terakhir, kami mendengar kabar katanya Yoga selamat. Tetapi hingga saat ini belum jelas kabar tersebut. Kabarnya, di tengah reruntuhan hotel ia sempat meminta bantuan melalui pipa paralon kepada petugas hotel agar dapat keluar dari reruntuhan bangunan hotel. Kabar itu kami terima dari temannya,” tutur Dewa Dwipa.

“Hingga saat ini kami belum mendapat kabar apakah Dewa Yoga selamat atau tidak," lanjutnya dengan nada pelan.

Meskipun begitu, Dewa Dwipa beserta keluarga tetap sangat berharap Dewa Yoga selamat agar dapat kembali berkumpul bersama keluarga.

Dari Palu dilaporkan, Tim SAR menemukan enam korban yang selamat dan tujuh meninggal dunia di Hotel Roa-Roa, kemarin.

Dua jenazah yang ditemukan di tangga darurat hotel, sudah berhasil dievakuasi. Satu di antara dua korban itu merupakan atlet paralayang asal Jawa Timur.

Hotel Roa-Roa menjadi salah satu tempat yang memakan korban cukup banyak. Sebanyak 50-60 orang diduga masih tertimbun di bawah puing-puing hotel delapan lantai ini.

Hotel Roa-Roa merupakan hotel bintang tiga yang memiliki akses yang dekat dengan Bandara Mutiara Sis Al Jufri, Palu. Waktu tempuh yang dibutuhkan hanya sekitar 10 menit.

1.235 Meninggal

Terpisah, hingga kemarin siang BNPB mencatat sudah 1.234 orang terdata meninggal dunia akibat gempa bumi dan tsunami di wilayah Sulawesi Tengah.

Sembilan kabupaten dan kota terdampak. Empat di antaranya, terdampak paling parah, yaitu Kota Palu, Kabupaten Donggala, Kabupaten Sigi, dan Kabupaten Parigi Moutong.

"1.234 meninggal dunia. Tersebar di 109 titik. Data resmi 1.234 proses identifikasi. Kami menerima jenazah langsung dibawa-bawa ke rumah sakit. Korban dipilah-pilah (asal daerah, red)," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, Selasa (2/10).

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved