Gempa di Sulteng
Trauma Berada Dalam Rumah dan Bangunan, Warga Menengah ke Atas Ikut Tinggal di Tempat Pengungsian
Para pengungsi yang berasal dari golongan menengah ke atas, saat ini juga ikut dalam tenda pengungsian yang sudah tersebar di empat kabupaten.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Para pengungsi yang berasal dari golongan menengah ke atas, saat ini juga ikut dalam tenda pengungsian yang sudah tersebar di empat kabupaten terdampak gempa dan tsunami di wilayah Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng).
Meski rumah dan tempat tinggal mereka tidak mengalami kerusakan yang signifikan usai tragedi yang terjadi pada Jumat (28/9/2018) sore lalu itu.
Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan, Wiranto menjelaskan masyarakat di Palu, hampir seluruhnya mengalami trauma.
Sudah tidak ada lagi yang berani tinggal di dalam gedung atau rumah meski tidak mengalami kerusakan.
"Ada warga menengah ke atas yang mengaku trauma untuk tetap berada di dalam bangunan dan rumah. Mereka ngomong ke saya kalau masih takut untuk tidur di rumah. Jadi, banyak yang tinggal di tempat pengungsian," jelas Wiranto di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Senin (1/10/2018).
Hingga saat ini, setidaknya sudah 48.025 orang pengungsi yang tersebar di 103 titik.
Baca: Brigadir Ap Meninggal dalam Perjalanan ke RS Usai Menembakkan Senapan ke Kepalanya
Mereka yang berada di perbukitan pun sudah mulai turun ke tenda pengungsian yang jumlahnya masih terbatas.
Menjadi prioritas pemerintah saat ini adalah kebutuhan yang sangat mendesak bagi para pengungsi terutama air bersih, bahan makanan, tenda dan BBM.
Selain itu juga pasokan listrik yang harus segera diperbaiki, mengingat jalur komunikasi masih sulit.
Kebutuhan yang belum dapat diakomodir itu yang kemudian diakui oleh Wiranto, adanya kepanikan dari masyarakat.
Sehingga, tidak dipungkiri olehnya terdapat tindakan penjarahan dari warga.
"Mungkin satu dua ada penjarahan. Kemungkinan itu sangat ada. Nanti kita cek," ujarnya.
"Maka kami keluarkan sebuah kebijakan, daripada penjarahan lebih baik buka minimarket diambil barangnya nanti diganti uang," kata dia.
Baca: Rencana Gus Maiz Menikahi Kekasihnya Bulan Desember Tak Kesampaian
Namun begitu, pemerintah sudah berkomitmen dengan membayar kepada pengusaha retail minimarket di daerah terdampak hanya untuk makanan dan minuman.
"Sudah pemerintah yang bayar," tegasnya.
Sejauh ini, kata Wiranto, prioritas bantuan akan melewati jalur udara. Meski, jalur laut dan darat berangsur sudah mulai masuk ke daerah terdampak.
"Karena sekarang ini yang masih efektif ya dari jalur udara. Itu menjadi prioritas kita," imbuhnya.

Bantuan Luar Negeri
Pemerintah Indonesia juga telah membuka kesempatan kepada negara luar untuk memberi bantuan.
Tercatat sebanyak 18 negara asing menyatakan siap memberikan bantuan kepada Indonesia untuk menangani dampak bencana alam gempa bumi dan tsunami di Palu-Donggala Sulawesi Tengah.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto menyampaikan, kendati Indonesia membuka bantuan asing, pemerintah hanya memprioritaskan beberapa jenis bantuan.
"Di sini saya mencatat yang bisa kita terima. Pertama adalah berupa alat angkut udara. Kita tahu bahwa saat ini PLN mati, kemudian BBM langka, komunikasi seluler mati, kemudian beberapa jalan darat terputus. Sehingga efektif (pengiriman bantuan) dari udara," ujar Wiranto.
Baca: Dua Atlet Paralayang Sulut Jadi Korban Gempa Palu, Jenazah Gleen Ditemukan di Tangga Hotel
Terkait angkutan udara, Wiranto menerangkan saat ini pesawat yang bisa mendarat di bandara di Palu adalah pesawat jenis Hercules C130.
"Lalu kita butuh tenda-tenda, water treatment. Sumber-sumber air bersih enggak banyak, sumur pompa membutuhkan listrik. Listrik sangat rendah sekarang," ucap Wiranto.
Selanjutnya bantuan yang saat ini dibutuhkan ialah bantuan medis seperti fasilitas rumah sakit lapangan dan tenaga kesehatan.
Serta alat pengasapan untuk menetralisasi risiko penyakit dari jenazah yang telah dikubur.
Rencana bantuan internasional itu pun sedang dikoordinasikan oleh Kemenlu dengan perwakilan negara-negara sahabat.
"Hasilnya bisa ditunggu malam ini," kata Wiranto. (amriyono/tribunnews)