Sopir Taksi Online di Pekanbaru Jadi Korban Perampokan, Dibuang di Kebun Sawit Dengan Tangan Terikat
"Di dalam mobil saya, tangan saya diikat dengan tali. Mulut dan mata dilakban oleh mereka."
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru: Rizky Armanda
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Seorang sopir taksi online berinisial M (48) mengaku telah menjadi korban perampokan.
Ia mengaku kehilangan mobil dan sejumlah barang berharga lainnya.
Saat berbincang dengan Tribun, Rabu (26/9/2018), M mengisahkan kronologi peristiwa yang menimpanya itu.
Diceritakan M, awalnya, dia mendapat orderan penumpang pada Sabtu (8/9/2018) lalu sekitar pukul 19.15 WIB.
Baca: Polda Riau Akan Periksa Pria Terduga Penghina Ustaz Abdul Somad Kamis atau Jumat Pekan Ini
Kata dia, penumpang yang berjumlah 2 orang lelaki itu, minta dijemput di dekat salah satu toko ritel di Jalan HR. Soebrantas, Pekanbaru.
Penumpang tersebut minta diantarkan ke satu titik di Jalan Naga Sakti, kawasan Stadion Utama.
Dikatakannya, dia awalnya tak menaruh curiga terhadap kedua penumpangnya itu.
Satu orang duduk di bagian depan, sebelah sopir.
Baca: Sepasang Kekasih yang Berstatus Pelajar SMA Jual Adik Kelasnya Rp 12 Juta Pada Pria Hidung Belang
Sedangkan satunya, duduk di bangku tengah, tepat di belakang M yang sedang menyetir.
"Tapi setelah sampai di tujuan. Tiba-tiba ada mobil lain yang memepet dari sebelah kanan. Jaraknya sangat dekat sekali dengan mobil saya sampai pintu mobil saya tidak bisa dibuka. Mobil itu ternyata sudah mengikutinya selama di perjalanan," kata M.
Lanjut M, penumpang yang duduk di belakangnya, kemudian melakukan penodongan dengan senjata tajam jenis pisau ke bagian leher M.
Sedangkan penumpang lainnya yang duduk di bangku depan di sebelahnya, berupaya untuk menahan agar tak berontak.
Baca: Dipicu Putus Cinta, Pria di Bangka Selatan Mencoba Bunuh Diri Dengan Naik Tower BTS
Pisau tersebut sempat menggores bagian leher M hingga berdarah.
Bagian tangan kanannya juga terluka kena sayatan.
Sejurus kemudian, satu orang pengemudi mobil yang memepetnya itu, keluar dari mobilnya.
Dia pun membantu dua temannya yang ada dimobil M untuk mengikat dan melakban mata dan mulut M.
"Di dalam mobil saya, tangan saya diikat dengan tali. Mulut dan mata dilakban oleh mereka. Sebelumnya, saya berupaya melakukan perlawanan dan mengklakson panjang," tutur M.
"Sempat ada orang yang datang menghampiri, saya bilang tolong saya mau dirampok mau dibunuh. Cuman pelakunya bilang ke orang itu jangan ikut campur, ini urusan keluarga sehingga orang itu pergi," sambung M lagi.
Baca: Peredaran Obat Terlarang di Pasar Curug Agung Padalarang Berhasil Diungkap Tim Gabungan
Setelah M lemas dan tak berdaya, tubuh M pun digotong oleh pelaku ke mobil yang awalnya menghadang mobil M tersebut.
"Mobil saya dibawa sama penumpang yang duduk disamping saya. Sedangkan saya dibawa pakai mobil mereka. Satu orang bawa mobil, satu orang jaga saya agar tidak berontak," sebut pria berkacamata ini.
Singkat cerita M pun tak mengetahui dirinya akan dibawa ke mana oleh para pelaku.
Sampai akhirnya, korban dibuang oleh pelaku di dekat kebun sawit di daerah Sei Silam, Kampar.
Sedangkan mobilnya, termasuk sebuah HP dan dompet miliknya, juga ikut diambil pelaku.
Dari jalan raya dikatakan M, kebun sawit itu berjarak sekitar 300 meter.
"Saya berupaya membuka ikatan tangan saya. Setelah itu saya jalan ke pinggir jalan raya. Kebetulan ada warga melintas dengan sepeda motor, saya minta tolong," bebernya.
Oleh warga itu, M diantar ke Polsek Kuok.
Disana M menjelaskan kepada petugas peristiwa yang menimpanya.
"Setelah saya ceritakan kejadiannya, polisi Polsek Kuok lalu mengarahkan saya melapor ke Polsek Tampan, Pekanbaru. Karena TKP-nya masuk wilayah hukum Polsek Tampan," ucap M.
Akhirnya, M pun berangkat ke Pekanbaru setelah dijemput oleh temannya di Polsek Kuok.
Tiba di Pekanbaru pada Minggu (9/9/2018) subuh, M langsung membuat laporan ke Polsek Tampan.
Terpisah, Kapolsek Tampan Kompol Kariamsah Ritonga saat dikonfirmasi Tribun, membenarkan perihal adanya laporan dugaan pencurian dengan kekerasan (curas) yang dilaporkan korban.
"Iya benar, laporannya sudah masuk ke kita. Saat ini masih kita dalami, masih kita lakukan penyelidikan," kata dia.
Berita ini sudah tayang di tribunpekanbaru.com dengan judul: Driver Taksi Online Ini Ngaku Dirampok, Tangan Diikat, Mulut & Mata Dilakban, Dibuang ke Kebun Sawit