Minggu, 5 Oktober 2025

Kisah Remaja Asal Minahasa 49 Hari Terombang-ambing Hingga Laut Guam, Ini Cara Ia Bertahan Hidup

Sebelumnya diberitakan Aldi Novel Adilang (18) Warga Wori Minahasa Utara hanyut pada pertengahan Juli 2018 diselamatkan

Editor: Hendra Gunawan
Tribun Manado/Arthur Rompis
Aldi Adilang 

Ia lalu diberi makan kue dan diberi pakaian. Hari ketiga ia dipanggil kapten untuk ditanyai.

Di hari keempat, ia ditelepon kedutaan. Mereka akan meminta izin pemerintah Jepang agar bisa ke daratan.

Setelah sandar dalam perjalanan seminggu, surat-surat Aldi diurus. Keesokan harinya, ia diizinkan turun

Ia menginap di hotel dan naik kereta api dari Osaka. Aldi sempat melihat pemandangan di Jepang. "Saat itu saya telepon orangtua," katanya

Tangis pecah saat video call dibuat. Tak ada yang bicara, hanya suara sang ayah yang memperkenalkan diri"Ini kita," kata Alfian Adilang.

Sudah 3 Kali Hanyut

Mimpi beroleh uang banyak membawa sejumlah pemuda ke atas rakit.

Pekerjaan yang berisiko tinggi itu ternyata tak seindah mimpi.

Gaji yang mereka peroleh tak sepadan.

Net Kahiking, ibunda Aldi Adilang, nelayan yang hanyut dari rakit di pesisir pantai Ternate dan ditemukan di perairan Guam, menyebut, anaknya digaji sebulan Rp 2.500.000.

"Ia dikontrak satu tahun dengan gaji dua juta setengah rupiah per bulan, " kata dia.

Net mengakui dirinyalah yang meminta Aldi agar naik rakit.

Di matanya, pekerjaan itu menjanjikan hingga Aldi bisa menopang ekonomi keluarga.

"Teman temannya banyak yang naik rakit juga," ujarnya.

Net bukannya tidak paham dengan resiko yang akan dialami anaknya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved