Sabtu, 4 Oktober 2025

Dian Sastro Jatuh Cinta pada Lorjuk Madura, Begini Ceritanya

Nicholas Saputra dan Dian Sastro kembali dipertemukan dalam satu produksi film.

Editor: Sugiyarto
surya/ahmad zaimul haq
Tiga pemeran film Aruna & Lidahnya, Nicholas Saputra sebagai Bono, Dian Sastrowardoyo sebagai Aruna dan Oka Antara sebagai Farish dalam jumpa pers di Ore Small Business & Cafe, Minggu (23/9). Film yang diadaptasi lepas dari novel berjudul sama karya Laksmi Pamuntjak itu bergenre drama komedi dengan menampilkan kuliner sejumlah daerah termasuk Surabaya dan mulai tayang di bioskop pada 27 September. 

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Nicholas Saputra dan Dian Sastro kembali dipertemukan dalam satu produksi film.

Namun keduanya bukan lagi berperan sebagai Rangga dan Cinta. Keduanya kembali beradu akting dalam film Aruna dan Lidahnya.

Jauh dari cerita cinta-cintaan, film produksi Palari Films dan disutradarai oleh Edwin ini bercerita tentang empat karakter yang terlibat dalam interaksi dan disatukan oleh trip kuliner.

Kisah film Aruna dan Lidahnya ini menyuguhkan kisah cerita yang santai. Aruna, yang diperankan Dian Sastro, sedang ditugaskann bekerja keliling empat kota di Indonesia.

Tak hanya bekerja, ia bersama kedua temannya Bono, yang diperankan oleh Nicholas Saputra, dan Nad yang diperankan oleh Hannah Al Rasyid mereka memanfaatkan tugas luar kota mereka dengan berpetualang kuliner.

Yang akhirnya juga membawa Aruna bertemu dengan mantan rekan kerja yang pernah ia taksir yaitu Farish. Tokoh Farish ini diperankan oleh aktor berbakat Oka Antara.

Dikemas dalam drama dan komedi, film ini kaya mengenalkan kuliner Indonesia. Tak terkecuali di Jawa Timur. Empat sahabat ini turut mempromosikan kuliner Surabaya, Pamekasan Madura, Pontianak, Singkawang dan Jakarta.

Dalam meet and greet bersama pemain film Aruna dan Lidahnya di salah satu cafe di Surabaya, Minggu (23/9/2018), Dian Santro mengungkapkan bahwa kesempatan main di film genre semacam ini sangat ia nanti.

"Kerja sama bersa Nico udah beberapa kali ya, dan aku sama dia udah kenal lama. Kita jarang dapat peran yang bukan couple dan seneng banget pas kita kerjain. We feel good (kita merasa senang dengan jalannya film)," kata Dian.

Dalam film ini ada banyak kuliner khas Indonesia yang ia jajal. Mulai rawon Surabaya, nasi goreng, mie kepiting, kacang kowa, bubur Madura, bahkan mencicipi lorjuk Madura.

Ia mengaku saking antusiasnya dengan syuting film ini, ia benar-benar makan dan mencoba menyelami rasa setiap makanan yang disantap dalam pengambilan gambar film.

"Baju sampai sempit, berat badan naik, bahkan sempat saat di Pontianak aku sampai nyempetin lari di sana, sekali," katanya tertawa.

Namun saat ditanya kuliner apa yang paling ia sukai di film ini, ibu dua anak ini mengaku paling suka dengan makanan lorjuk Madura. Ia mengaku baru kali pertama mencicipi lorjuk di film Aruna dan Lidahnya ini.

"Aku paling suka lorjuk di Pamekasan. Baru tahu dan nyoba lorjuk pas syuting sih. Walaupun bentuknya nggak ini ya, tapi aku suka sama lorjuk," tegasnya.

Sebaliknya, saat ditanya kuliner apa yang membuat ia kurang nyaman atau tak cocok di lidah, Dian menjawab kacang kowa. Ia bahkan sampai tujuh kali ganti cakwe dan merasa jenuh dengan ras kacang kowa.

Kesan istimewa untuk film Aruna dan Lidahnya juga dirasakan Nicholas Saputra. Menjalani karakter peran tokoh yang lucu memang terbilang baru bagi Nico yang selama ini lebih sering mendapat peran pria yang cool.

"Semua on script ya dan memang tokohnya selucu itu. Tinggal bagaimana kita men-deliver dari skrip itu. Lucunya, ya kayak kita obrolan kita setiap hari saat di meja makan," kata Nico yang berperan sebagai Bono ini.

Selain menyuguhkan kisah cerita empat sahabat, ada nilai yang juga ingin disampaikan melalui film Aruna dan Lidahnya ini.

Sebagaimana disampaikan Oka, makanan di Indonesia bukan hanya tentang enaknya berpaduan bumbu masakan.

"Makanan itu jaman sekarang harus up to date. Apalagi di kawasan timur ini, makanan itu tradisi. Tentang bagaimana menikmati makanan dan harus bareng makannya."

"Sayangnya sekarang banyak yang sedang makan tapi sibuk, dengan gadget, sendirian padahal makan itu lebih dari makan itu sendiri," ulasnya.

Sementara itu, Sutradara Aruna dan Lidahnya, Edwin, mengaku film ini diadaptasi sebuah buku dengan judul yang sama.

Ia mengatakan karya ini akan menggenapi dan melengkapi pengalaman cerita buku tersebut yang diangkat dalam sebuah karya visual.

Sutradara asli Surabaya ini mengaku meminta ijin khusus untuk menambahkan kuliner-kuliner yang ada di Surabaya.

"Kayak lorjuk, itu luar biasa. Karena hanya ada di Pamekasan. Bahkan di luar Pamekasan meski masih di Madura itu nggak bisa ditemukan," ucapnya.

Lewat makanan banyak percakapan dan menurutnya salah satu yang mendasar adalah film ini bepesan bahwa tidak cuma makanan yang ditonjolkan melainkan oborlan dari tiap karakter yang lebih menarik untuk diikuti.

Para pemain film Aruna dan Lidahnya menggelar meet and greet bersama penonton di Marvell City. Film ini akan mulai diputar serentak di bioskop Indonesia mulai tanggal 27 September mendatang.

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved