Senin, 6 Oktober 2025

Anak Petani Diperiksa Polisi karena Bagikan Ujaran Kebencian di Medsos, Mengaku Kecewa Pemerintah

"Saya tidak suka sama kepemimpinan yang sekarang. Makanya begitu ada gambar atau berita yang sesuai dengan perasaan saya, ya saya bagikan,"

Editor: Aji Bramastra
surya.co.id/galih lintartika
Purwanto (30), diperiksa di Polres Pasuruan setelah dilaporkan menghina dan mendiskreditkan parpol PDIP Kabupaten Pasuruan, Kamis (6/9/2018). 

TRIBUNNEWS.COM - Purwanto (30), warga Desa Sumbergedang, Pandaan, Kabupaten Pasuruan, terancam masalah hukum, setelah diduga ikut menyebarkan ajaran kebencian lewat media sosial.

Dia diperiksa secara intens di Polres Pasuruan, Kamis (6/9/2018). 

Lewat akun Facebook-nya, Purwanto membagikan berbagai macam gambar atau perkataan yang mengarah pada penghinaan PDIP.

Purwanto pun menyesal.

"Saya menyesal sudah melakukan perbuatan itu. Saya hanya membagikan postingan dari grup FB. Saya hanya membagikan saja," kata Purwanto kepada Surya, sesaat sebelum diselidiki secara intens di Polres Pasuruan, Kamis (6/9/2018).

Purwanto mengaku bukan orang parpol.

Ia mengaku tidak mengenal dan tidak memahami tentang politik.

Tapi, ia mengakui postingannya itu dilatarbelakangi ketidakpuasannya terhadap kondisi pemerintahan saat ini.

Dia merasakan orangtuanya sebagai petani, kini makin sulit menjual beras dari sawahnya.

"Saya tidak suka sama kepemimpinan yang sekarang. Makanya begitu ada gambar atau berita yang sesuai dengan perasaan saya, ya saya bagikan," sambung pria yang bekerja sebagai karyawan swasta ini.

Dia pun juga tidak menyangka kejadiannya akan sepanjang ini.

Ia tidak menyangka diburu polisi dan akan ditetapkan sebagai tersangka.

"Itu hanya bentuk protes dan ketidakpuasan saya terhadap kepemimpinan yang sekarang. Selebihnya saya bukan musuh politik atau apa. Saya menyesal sudah melakukan hal ini," ujarnya.

Sementara, Ketua DPC PDIP Kabupaten Pasuruan, Andri Wahyudi, menerangkan secara pribadi atau partai, ia menyesalkan apa yang sudah dilakukan tersangka ini.

Menurut Andri, sebelum kasus berlanjut ke kepolisian, dia dan tim cyber PDIP sudah mengirimkan pesan pribadi ke Purwanto.

Halaman
12
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved