Hari Kedua, 7 Penambang Emas yang Terjebak dalam Lubang Sedalam 42 Meter Belum Berhasil Dievakuasi
Air sungai masuk ke dalam lubang, hingga tujuh orang di antara penambang itu terjebak di kedalaman tanah.
TRIBUNNEWS.COM, BANGKO - Belasan orang menggali "lubang jarum" hingga 42 meter di bawah permukaan tanah.
Mereka masuk untuk mencari emas di tanah yang posisinya di bawah aliran Sungai Batang Merangin. Namun, petaka itu terjadi!
"Lubang jarum" di Desa Simpang Parit, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin, yang menjadi tempat penambangan emas tanpa izin ( PETI) itu mengalami kebocoran.
Air sungai masuk ke dalam lubang, hingga tujuh orang di antara penambang itu terjebak di kedalaman tanah.
Memasuki hari kedua, upaya evakuasi penambang emas ilegal yang terjebak di dalam lubang di belum membuahkan hasil.
Tim gabungan kesulitan mengeluarkan air sungai yang masuk ke dalam lubang PETI sistem lubang jarum.
"Kita lakukan penghisapan air. Tapi untuk debit airnya turun, lalu naik lagi," kata Iptu Nixon Bakara, Kapolsek Sungai Manau, via telepon seluler kepada Tribun Jambi, Senin (3/9/2018) malam.
Baca: Tujuh Penambang Emas di Merangin Terjebak dalam Lubang Galian Sedalam 50 Meter
Saat menerima panggilan telepon dari Tribun Jambi, Nixon mengatakan sedang berada di lokasi.
Terdengar suara-suara lain yang menimpali suara Iptu Nixon. Kata dia, saat itu pun masih dilakukan penghisapan air menggunakan mesin.
"Ada tiga unit mesin kita gunakan. Penghisapan air dilakukan sejak jam sepuluh pagi kemarin," katanya.
Informasi yang dihimpun Tribun Jambi dari berbagai sumber, korban yang terjebak tersebut kabarnya lebih dari tujuh orang. Namun identitas yang didapat hanya enam orang.
Mereka adalah Ardi warga Sungai Manau, Apung warga Tasikmalaya, Jawa Barat, Maman, Mamat, Pak Kumis, Edi yang juga warga Tasikmalaya dan korban lainnya belum diketahui.

Sumber Tribun Jambi menyampaikan pada saat kejadian, ada belasan orang pekerja yang ikut menambang emas tersebut.
Mereka terdiri dari pekerja yang siaga di atas (di luar lubang), dan yang turun ke bawah.
Lubang jarum tersebut memiliki kedalaman sekitar 42 meter dan bercabang dua. Ada yang ke arah darat dan ada yang mengarah ke Sungai Batang Merangin.
Baca: Senjata Api yang Digunakan untuk Menembak Dua Anggota Polda Jabar Ternyata Milik Brigadir Angga
Namun yang terjebak itu pekerja yang berada di lubang ke arah sungai.
Pekerja yang di jalur darat selamat seketika mengetahui jika lubang jalur ke sungai mengalami kebocoran.
Nixon tadi malam belum bisa memastikan jumlah jumlah pekerja yang terjebak. Termasuk apakah kondisinya selamat atau tewas.
Menurutnya, ada sekitar 50 orang dari berbagai unsur yang turut dalam evakuasi.
Ditanya skenario untuk evakuasi di hari ini, ia mengatakan selain tetap mengeluarkan air mereka akan berkoordinasi dahulu dengan pihak terkait.
Kapolres Merangin melalui Kasat Reskrim Iptu Khairunnas, mengatakan petugas yang turun ke lapangan tergabung dari beberapa instansi.
"Korban belum ada yang ditemukan, untuk nama-nama korban kita belum berani kasih, nanti takut salah," kata Khairunnas.
Turunkan Perahu Karet
Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Merangin, Mardansyah, mengatakan hingga kini petugas yang turun ke lapangan terus berupaya untuk mencari titik keberadaan korban. Namun belum ada kepastian tentang hal itu.
Untuk mengevakuasi korban, BPBD Merangin sudah menurunkan alat, antara lain perahu karet, tali, genset penyedot air.
"Hasil pencariannya belum kita tahu, lagian masih dibutuhkan survei juga untuk melihat alat yang akan dibutuhkan di lapangan," jelas Mardansyah.
Kapenrem 042/Gapu, Mayor Inf Jasman Bangun, mengatakan TNI yang dilibatkan dalam evakuasi merupakan wewenang dari kodim setempat.
Mereka membatu melakukan evakuasi jika diperlukan.
Artikel ini telah tayang di Tribunjambi.com dengan judul Evakuasi Hari Kedua, Air Penuhi Lubang Jarum PETI, Penambang Terjebak 42 Meter di Bawah Tanah