Otak Pembakar Yang Tewaskan Satu Keluarga Dikabarkan Dapat 'Kamar Mewah', Ini Kata Kalapas Makassar
Kalapas Kelas 1 Makassar Budi Sarwono membantah, narapidana Akbar daeng Ampuh (32) mempunyai kamar mewah di Lapas.
Editor:
Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribun Timur, Darul Amri Lobubun
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Kalapas Kelas 1 Kota Makassar Budi Sarwono membantah, narapidana Akbar daeng Ampuh (32) mempunyai kamar mewah di Lapas.
Hal tersebut dikatakan Budi Sarwono kepada tribun, saat dikonfirmasi terkait adanya isu kamar mewah Ampuh dalam Lapas Makassar, Kamis (16/8/2018).
"Tidak benar kalau yang bersangkutan mempunyai kamar mewah, logikanya kamar mewahnya itu gimana, kan harus ada AC atau lainnya," kata Sarwono.
Menurut Budi Sarwono, biasanya kamar mewah yang dimaksud seperti adanya Air Conditioner (AC), televisi LED, toilet duduk, springbed, kulkas dan lainnya.
"Jadi ada pemberitaan soal kamar itu buktinya seperti apa, karena disaat yang bersangkutan kita ambil, itu hanya satu unit hape saja, itu saja," tegas Sarwono.
Kemudian, kata Sarwono terkait Ampuh melakukan streaming Live Facebook di dalam kamar Lapas Kelas 1 Makassar, Sarwono menduga ada kemungkinan.
Karena, beredar streaming live Facebook dari Lapas Makassar, Ampuh sempat-sempatnya melakukan Live sebelum dia digiring ke Mapolrestabes Makassar.
"Memang infonya itu, tapi hape yang dia pakai diamankan di Polrestabes, lagian televisi yang ada dilatar live facebook itu diduga milik kami (Lapas)," jelasnya.
Diketahui, saat Ampuh melakukan Live Facebook. Ada penampakan televisi menjadi latar belakang video tersebut, tapi televisi itu disebut milik Lapas.
Sarwono menambahkan, soal televisi tersebut adalah milik Lapas Makassar. Karena disetiap aula di tiap Blok kamar Napi, Lapas sediakan satu unit televisi.
"Kalau memang ada televisi itu milik Lapas, dan kalau memang televisi itu berada di kamarnya itu karena bisa saja dia mengambilnya," tambah Sarwono.
Seperti diberitakan, Ampuh adalah otak pembakar lima rumah di Jl Tinumbu, Tallo, Kota Makassar yang kemudian menewaskan satu keluarga. (*)