Jumat, 3 Oktober 2025

Kiswati Harus Terima Kenyataan, Putrinya Tewas Mengenaskan Dibunuh Oleh Teman Prianya

Jasadnya yang telah dimakamkan di Blora dibawa ke Semarang untuk dikebumikan di TPU Dadapsari, Sendangmulyo, Selasa sore.

Editor: Hendra Gunawan
Tribun Jateng/Instagram
Ferin Anjani semasa hidup 

TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Kabar kematian Ferin Anjani membawa duka teramat dalam bagi keluarga dan kerabat.

Sang ibunda, Kiswati berharap pelaku mendapat hukuman berat.

Dia menginginkan keadilan atas meninggalnya Ferin, putri kesayangannya.

Jenazah korban tiba di rumah duka pada Selasa (7/8/2018) pagi.

Jasadnya yang telah dimakamkan di Kabupaten Blora dibawa ke Semarang untuk dikebumikan di TPU Dadapsari, Sendangmulyo, Selasa sore.

Prosesi pemakaman pun berlangsung khidmat, diiringi isak tangis hadirin.

Kiswati terlihat menahan tangis, matanya sembab.

Pemakaman ini dekat dengan rumah duka di Perum PGRI blok K, Sendangmulyo, Tembalang.

"Saya ingin pelakunya dihukum seberat-beratnya. Anak saya sudah tiada, pelaku harus mendapat hukuman setimpal," kata Kiswati setelah pemakaman selesai.

Dia menjelaskan, terakhir kontak dengan putrinya pada tanggal 31 Juli lalu.

Saat itu, malam sekitar pukul 20.00 Ferin pamit kepada teman kosnya akan keluar, bertemu dengan teman lelakinya.

"Saya dikabari teman kosnya di Siliwangi Residence, dia keluar menggunakan taksi online. Katanya tidak lama akan balik lagi," terang Kiswati.

Sekitar pukul 22.00, ponsel Ferin sudah tidak bisa dihubungi.

Kiswati kemudian menunggu kabar anaknya hingga tanggal 2 Agustus.

Karena tak kunjung mendapat kabar, hari itu dia membuat laporan kehilangan anak di Polrestabes Semarang.

"Setelah laporan itu, saya juga sempat buka berita lewat hape ada mayat ditemukan di Blora. Saya nggak nyangka kalau itu anak saya," bebernya.

Niatnya membuat laporan polisi semakin besar setelah sahabat Ferin mendatanginya di rumah.

Teman mendiang menyatakan kehilangan kontak sehari semalam dengan Ferin.

"Jadi kami melakukan laporan hilangnya Ferin setelah temannya itu datang ke sini. Dikiranya Ferin pulang ke rumah," ungkap Kiswati.

Merasa ada keanehan, keluarga langsung melaporkan hilangnya Ferin ke Polrestabes Semarang.

Adapun penemuan mayat gadis dalam kondisi hangus terbakar di Blora tanpa identitas.

"Jadi Ferin itu pergi tidak bawa KTP. Hanya sejumlah uang, handphone, dan perhiasan. KTP-nya ditinggal di kamar kosnya," tutur Kiswati.

Kepolisan dan keluarga kemudian berkoordinasi mencocokkan ciri-ciri jenazah di Blora dengan identitas Ferin.

"Setelah yakin, lalu jenazah dibawa ke RS Bhayangkara untuk diperiksa lebih lanjut. Kemudian pagi ini baru sampai di rumah," ujarnya.

Adapun pelaku pembunuhan langsung diringkus oleh petugas di Semarang.

"Handphone, uang, dan perhiasan Ferin juga dibawa oleh pelaku. Jadi dilacak melalui handphone yang dibawanya," kisah Kiswati pilu. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Ibunda Mendiang Ferin Anjani Minta Pelaku Pembunuh Anaknya Dihukum Setimpal

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved