Sabtu, 4 Oktober 2025

Gempa di Lombok

Tempat Ibadahnya Nyaris Rata Tanah, Umatnya Melewati Malam Tanpa Listrik dan Tak Punya Stok Makan

I Nengah Sutama malam tadi mengatakan, ada 60 orang yang tinggal dan saat ini merasa khawatir dengan kondisi yang ada.

Editor: Sugiyarto
Twitter
Gempa Lombok 

TRIBUNNEWS.COM, LOMBOK - Mangku Alit Pura Agung Rinjani, I Nengah Sutama mengatakan ada 60 warga Hindu yang terdiri atas 30 KK yang menetap di Dusun Kebaluan, Desa Senaru, Kecamatan Bayan, Lombok Utara malam ini terpaksa harus beraktivitas tanpa listrik dan air.

Mereka turut menjadi korban gempa bumi yang melanda Lombon, NTB pagi tadi.

I Nengah Sutama malam tadi mengatakan, ada 60 orang yang tinggal dan saat ini merasa khawatir dengan kondisi yang ada.

Ditanya mengenai apakah ada bantuan dari pemerintah setempat atas kerusakan ataupun bahan makanan, sambungnya saat ini belum ada.

"Belum ada, mungkin juga mereka ada yang kena juga. Kalau dari makanan dan minuman masih aman," sambungnya.

Selain itu kata dia rumah umat Hindu yang tinggal di sekitar daerah tersebut ada yang mengalami kerusakan parah.

"Kami di sini ada 60 orang jadi sekitar 30 KK. kondisi rumah sebagian rusak, retak. Bahkan ada yang 50 persen tembok rubuh. Iya seperti itu, ini apalagi rumahnya banyak tembok," katanya lagi.

Kini kondisi di sekitar lokasi terasa was-was juga khawatir. Sehingga dirinya dan beberapa warga selalu siap sedia, apalagi dikabarkan akan ada gempa susulan.

Sebelumnya, gempa bumi magnitudo 6,4 mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat, Minggu (26/7/2018) pukul 06.47 Wita.

Hingga pukul 18.00 Wita, tercatat ada 14 korban meninggal dunia dalam bencana tersebut.

Hal tersebut diutarakan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulis yang menyebutkan korban bertambah menjadi 14 orang meninggal dunia.

Selain memakan korban jiwa, sedikitnya 162 jiwa luka-luka dan ribuan unit rumah rusak.

Dampak terparah dari gempa terdapat di Kabupaten Lombok Timur. Di kawasan ini terdapat 10 orang meninggal, yakni yaitu Isma Wida (30) warga negara Malaysia, Ina Marah (60), Ina Rumenah (58), Aditatul Aini (27), Herniwati (30), Ina Hikmah (60), Fatin (80), Egi (17), Wisnu (8) dan Hajratul (8).

Selain itu, 67 orang luka berat dan ratusan jiwa luka sedang dan luka ringan.

"Kerusakan rumah lebih dari 1.000 unit rumah baik rusak berat, rusak sedang dan rusak ringan. Pendataan masih dilakukan," ujar Sutopo melalui pesan tertulis, Minggu (29/2/2018).

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved