Dikira Ugal-ugalan, Naik Motor Ngebut Boncengan 3, Setelah Dihentikan Polisi Ternyata Bawa Jenazah
Video viral di media sosial tentang aksi polisi lalu lintas membantu mengevakuasi jenazah sedang menjadi perbincangan netizen (warganet).
Anggota kepolisian yang mendapati keluarga yang sedang ditimpa musibah tersebut, selanjutnya dengan menggunakan kendaraan dinas Unit Patroli membawa almarhum ke rumah duka yang jaraknya 20 Km degan kondisi jalan yang berlubang dan berdebu.
Video aksi terpuji anggota kepolisian ini pun di unggah ke media sosial.
Tak ayal aksi ini pun mendapat pujian dari para warga netizen.
Begini Cerita Lengkapnya
H Madek (75) seorang warga parit satu kelurahan Kampung Laut, Kecamatan Kuala Jambi, Tanjung Jabung Timur, heboh diberitakan meninggal dunia dalam perjalanan dibonceng menggunakan sepeda motor oleh keponakanya menuju kediamanya.
Saat itu, H Madek diketahui hendak diantar pulang oleh keluarganya setelah beberapa hari mengahadiri keponakan di Simpang Kiri desa Pematang Rahim, Kecamatan Mendahara Ulu.
Camat Mendahara Ulu Sarjuna Saat dikonfirmasi Tribunjambi.com, pada selasa (24/7/2018) menyebutkan, almarhum merupakan warga Kampung Laut yang datang ke Desa Pematang Rahim dalam mengahadiri pernikahan keponakanya.
"Kurang lebih almarhum itu sudah tiga minggu di Simpang Kiri, sampailah kemarin minta diantar pulang ke rumahnya.
Diantarlah sama keponakanya yang bernama Syarifuddin dibonceng menggunakan sepeda motor dan di belakanya diringi keluarganya yang lain juga pakai sepeda motor," kata Sarjuna.
Lanjut Sarjuna, setelah melewati Simpang Garuda Kecamatan Sabak Barat, almarhum H Madek terasa mau kencing.
Keponakannya berhenti di rumah warga yang ada dipinggir jalan untuk menumpang buang air kecil.
"Setelah buang air kecil, ternyata kondisi H Madek lemas, sehingga keluarga yang mengantarnya pulang memutuskan untuk membonceng tiga H Madek dengan posisi almarhum diapit di tengah," ujar Camat Sarjuna.
Setelah 15 menit melanjutkan perjalanan ternyata H Madek mengembuskan napas terakhirnya di atas sepeda motor.
" Jadi dua orang ponakan yang mengantarkan ini panik, sehingga memutuskan untuk balik ke Simpang Kiri.
Dalam perjalanan ke Simpang Kiri, tiba di Portal Desa Pandan Lagan Kecamatan Geragai, motor yang digunakan itu rusak, karena pandelnya putus.