Rabu, 1 Oktober 2025

Jebol Dinding Pakai Mata Bor, 6 Anggota Sindikat Narkoba Nyaris Kabur dari Tahanan Mapolda Sumsel

Diketahui enam tahanan secara bergantian mengikis dinding ruang tahanan dengan menggunakan mata bor pada waktu dini hari.

Penulis: Welly Hadinata
Editor: Hendra Gunawan
Sriwijaya Post/Welly Hadinata
Salah satu tersangka pengedar narkoba yang berusaha menjebol tahanan Polda Sumsel; 

Laporan Wartawan Sripoku.com, Welly Hadinata

TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Enam tahanan kasus narkoba yang merupakan sindikat jaringan antar provinsi asal Surabaya, nyaris kabur atau melarikan diri dari ruang tahanan Ditres Narkoba Polda Sumsel, Selasa (17/7/2018).

Enam tahanan mencoba kabur dengan cara menjebol dinding ruang tahanan. Bahkan dinding beton setebal sekitar 15 centimeter sudah bolong atau jebol dengan diameter berukuran sekitar 20 centimeter.

Dari informasi dihimpun, ruang tahanan dihuni enam tahanan yang merupakan jaringan asal Surabaya yakni Letto, Candra, Andi, Trinil, Asun, dan Onil.

Letto cs sengaja ditarik dari ruangan tahti (tahanan dan barang bukti) dan diinapkan di ruang tahanan narkoba untuk menjalani pemeriksaan lanjutan mengenai Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).

Diketahui enam tahanan secara bergantian mengikis dinding ruang tahanan dengan menggunakan mata bor pada waktu dini hari.

Butuh waktu sekitar empat jam, para tahanan mengikis dinding. Sehingga petugas piket yang jaga ruang tahanan, diduga lalai yang tidak mengecek secara rutin.

Bahkan untuk mengelabui petugas piket jaga, salah satu tahanan berpura-pura izin ke kamar mandi dengan tujuan melihat situasi di luar ruang tahanan.

Namun aksi tahanan untuk kabur, digagalkan petugas. Lantaran petugas jaga mendengar ada suara gaduh dari ruang tahanan. Bahkan ketika itu kaki salah satu tahanan yakni bernama Andi sudah keluar dari lobang dinding yang dijebol.

"Petugas piket yang jaga sebetulnya sudah curiga. Pada malam itu terdengar suara berisik dan langsung dicek petugas. Namun saat dilihat enam tahanan sedang tidur, sedangkan dinding yang akan dijebol itu ditutupi tahanan. Ruang tahanan berada peris di bawah tangga," ujar Direktur Ditres Narkoba Polda Sumsel Kombes Pol Farman.

Farman mengatakan, mata bor yang digunakan tahanan untuk menjebol dinding itu didapatkan tahanan dari kamar mandi. Memang gedung narkoba sebelumnya direnovasi dan kemungkinan ada mata bor sisa dari renovasi. Sedangkan alat untuk memukul mata bor guna mengikis dinding, para tahanan menggunakan kran air yang juga didapatkan dari kamar mandi.

"Suara berisik yang dicurigai petugas itu sekitar pukul 11 malam, namun para tahanan pura-pura tidur. Barulah sekitar pukul pukul setengah empat, petugas mendengar suara dinding jebol dan mempergoki salah satu kaki tahanan sudah keluar dinding. Tapi kami pastikan loban itu hanya semat untuk kaki dan tidak akan muat untuk badan tahanan," ujarnya.

Letto cs kini telah dipindahkan kembali ke ruang tahti yang merupakan ruang tahanan dari seluruh tindak pidana. Memang Letto cs menjalani pemeriksaan lanjutan untuk dikembangkan kasus TPPU.

Dari pemeriksaan petugas penyidik, banyak transaksi narkoba yang dilakukan kelompok Letto cs yang setiap kali transaksi berkitar antara Rp50 juta sampai Rp500 juta. Begitu juga aliran dana yang sudah dilakukan kelompok Letto cs.

"Enam tahanan ini jaringan narkoba antar propinsi yang ditangkap di Surabaya. Petugas akan memeriksa kasus TPPU dan akan membuat miskin komplotan ini. Mungkin mereka mencoba kabur ini karena takut miskin," ujarnya.(Welly Hadinata)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved