Kapal Tenggelam
KM Lestari Maju Pernah Rusak Mesin dan Dipertanyakan Kelayakannya
Dari foto-foto yang tersebar, sejumlah penumpang KMP Lestari Maju sudah mengapung di laut dengan memakai pelampung.
lihat foto
TRIBUNNEWS.COM -- Kapal Motor (KM) Lestari Maju dikabarkan tenggelam saat berlayar dari Pelabuhan Bira, Kabupaten Bulukumba ke Pelabuhan Pamatata, Kabupaten Selayar, Sulawesi Selatan, Selasa (3/7/2018).
Tim Basarnas Selayar, personel Polres Selayar, dan mobil ambulans dari RSUD KH Hayyung pun telah menuju Tempat Kejadian Peristiwa (TKP).
Dari pantauan TribunSelayar.com yang ikut dalam rombongan, tim Basarnas kebingungan mencari bensin di perjalanan, beberapa SPBU kosong.
Baca: Kegaduhan yang Terjadi Saat Ratna Sarumpaet Memotong Pembicaraan Menteri Luhut
Kepala Dan Pos Basarnas Selayar, Michael mengatakan, saat ini KMP Lestari Maju sandar darurat di Pantai Pabadilang Selayar.
"Informasi saya dapat bahwa penyebab kapal tenggelam karena kebocoran," tuturnya.
Dari foto-foto yang tersebar, sejumlah penumpang KMP Lestari Maju sudah mengapung di laut dengan memakai pelampung.
Sejumlah kendaraan juga hanyut di laut.
Rusak Mesin
Berdasarkan catatan Tribun Timur, sebelum mengalami insiden tenggelam, KM Lestari Maju sempat mengalami kerusakan mesin pada Senin 2 April 2018.
Atau tiga bulan pasca insiden tenggelam.
Hal tersebut berdasarkan surat surat dikeluarkan oleh kepala UPTD Pelabuhan Penyebarangan Pamatata Selayar kerusakan bahwa KMP Lestari Maju nomor 55.1.1/006/IV/PMTT/2018.
Pada tanggal 2 April 2018 KMP lestari maju kembali mengalami kerusakan mesin pada pelayaran dari Bira ke Pamatata sekitar pukul 11.45 Wita.
Sehingga menempuh waktu 4 jam, terkait dengan ini KMP Lestari Maju pun melakukan perawatan mulai tanggal 3 April 2018, sampai batas tidak ditentukan.
Kepala UPT Terminal Bonea Selayar, Andi Eka Putera Rindam berharap pada KMP Lestari Maju agar kiranya dapat segera di lakukan perbaikan jika perlu melakukan penggantian spare part.
"Jika memang kerusakannya akan berpotensi atau berpeluang rusak kembali dan berulang sebab akan menimbulkan ke kuatiran para penumpang," tuturnya kepada Tribun Timur beberapa waktu lalu.
