Senin, 29 September 2025

Pilkada Serentak

Koster-Ace Kuasai Suara 5 Wilayah di Bali, Namun Gagal di Jembrana

Berdasarkan hasil pemungutan suara, Koster-Cok Ace menang telak dengan total suara 2.892. Sedangkan Mantra-Kerta hanya raih 90 suara.

Editor: Dewi Agustina
Tribun Bali
Pasangan calon gubernur Bali nomor urut satu, Wayan Koster dan Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (Koster-Ace). 

Sementara Mantra-Kerta menang di Denpasar (63,78 persen berbanding 26,22 persen), Karangasem (59,68 persen berbanding 40,32 persen), Klungkung (67,22 persen berbanding 32,78 persen), dan Jembrana menang tipis (50,1 persen berbanding 49,9 persen).

Sekretaris Tim Pemenangan Koster-Ace Bali, IGN Alit Kesuma Kelakan, mengaku puas dengan keunggulan paslonnya dalam quick count yang diselenggarakan SMRC.

Ia memuji kinerja dari para kader partai dan parpol koalisi di Pilgub ini.

"Pertama kami mengapresiasi ya, ini karena kader partai dan rekan-rekan koalisi berjuang," katanya saat dihubungi, Rabu kemarin.

Keunggulan ini lanjutnya karena figur Koster-Ace aktif dalam turun berkampanye di masyarakat.

"Kita punya figur sangat aktif dan dari sisi kemampuan sangat mendominasi sehingga klop," paparnya.

Kembang Akui Gagal
Kekalahan di Jembrana cukup mengejutkan bagi pasangan Koster-Ace. Maklum, Jembrana merupakan basis suara PDIP karena memiliki bupati dan wakil bupati.

Tim Pemenangan Koster-Ace di Jembrana, I Made Kembang Hartawan, mengakui torehan hasil Pilgub Bali 2018 ini merupakan sebuah kegagalan.

Baca: Bikin Seminar di Bali, Instruktur Yoga Profesional Jepang Ajak Kerja Sama Pengusaha Indonesia

Meskipun demikian, dia sebagai ketua tim tidak menyalahkan tim atau kadernya. Menurutnya, hal ini merupakan kesalahannya karena salah menerapkan strategi.

Dengan kondisi ini, Kembang yang juga sebagai Ketua DPC PDIP Kabupaten Jembrana siap menerima teguran dan arahan dari pimpinan partai.

Selain itu, Wakil Bupati Jembrana ini juga mengaku siap menerima sanksi terkait torehan suara Pilgub Bali 2018 yang buruk di Bumi Makepung.

Nantinya, hasil torehan ini juga akan dijadikan acuan dalam perbaikan sistem sehingga pada tahun selanjutnya akan kembali meraih hati masyarakat.

"Hasilnya di Jembrana hancur, saya malu dengan teman-teman di kabupaten lain. Saya akui ini kesalahan saya dalam menerapkan strategi," kata Kembang ketika dikonfirmasi Rabu kemarin.

Adapun Alit Kelakan mengaku tidak khawatir dengan kekalahan di Jembrana berdasarkan hitung cepat.

Ia masih optimis akan mampu menguasai Jembrana. Apalagi dalam quick count itu kedua paslon hanya memiliki jarak 0,5 persen dengan margin error 2,4 persen.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan