Jumat, 3 Oktober 2025

KM Sinar Bangun Karam di Danau Toba

Barang-barang yang Diduga Milik Penumpang Mulai Ditemukan

Pelampung tersebut kemungkinan milik kapal fery yang dilemparkan untuk menyelamatkan para korban

Editor: Eko Sutriyanto
Tribun Medan/Riski Cahyadi
Tim gabungan terdiri dari Basarnas, TNI dan Polri melakukan pencarian korban kapal tenggelam menggunakan kapal milik Dinas Perhubungan Sumut, di perairan Danau Toba, Simalungun, Selasa (19/6/2018). TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI 

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Hujan deras dan angin kencang mengiringi proses pencarian dan evakuasi korban Kapal Motor (KM) Sinar Bangun.

Di hari kedelapan ini, tim SAR gabungan banyak menemukan barang-barang yang diduga milik para penumpang kapal, seperti sandal, helm, dan pelampung.

Pelampung tersebut kemungkinan milik kapal fery yang dilemparkan untuk menyelamatkan para korban.

"Ada enam pelampung, empat helm, dan dua sandal dengan titik penemuan berbeda-beda. Kemungkinan karena terbawa arus. Kita masih mendalami apakah milik penumpang KM Sinar Bangun," kata Deputi Operasi Basarnas Brigjen Budi Nugroho, Senin (25/6/2018).

Ketika barang-barang tersebut ditumpahkan ke darat, masyarakat dan keluarga korban langsung mengerumuninya untuk memastikan apakah milik anggota keluarganya namun tak ada satu barang pun yang dikenali para sanak-saudara korban.

Tim gabungan pun terus melakukan penyisiran di darat, air, dan udara.

Sambil memastikan apakah temuan objek di kedalaman 490 meter merupakan bangkai KM Sinar Bangun.

"Operasi terkendala cuaca buruk, kawasan Danau Toba hujan deras. Dua objek kemarin, sudah beberapa kali kita scan tapi belum bisa maksimal karena terganggu cuaca," ungkap Budi.

125 Orang Teridentifikasi

Sebanyak 125 orang yang diduga penumpang KM Sinar Bangun berhasil diidentifikasi Tim DVI. Sementara 74 orang lainnya dalam proses pengumpulan data fisik khas (antemortem).

"Sesuai data antemortem, 125 orang teridentifikasi, dari 199 laporan kehilangan. Awalnya laporan hilang yang masuk sebanyak 280 orang, setelah disusuri menjadi 199 laporan," kata Kapolda Sumut Irjen Paulus Waterpauw, Senin (25/6/2018).

Pengumpulan data ini hasil kerja sama petugas dengan pihak keluarga yang merasa kehilangan kerabatnya.

Di antara mereka, ada yang menyerahkan biodata, ijazah, kartu keluarga, foto, serta ciri-ciri khas.

Karena data yang teridentifikasi baru 125 orang, Polda Sumut jemput bola ke alamat yang dilaporkan.

"Kami kejar dan datangi, Polsek-polsek kita perintahkan mencari. Keluarga harus ada kepastian supaya hak-haknya sampai," imbuh Paulus.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved