Minggu, 5 Oktober 2025

Pembunuhan di Deliserdang

Fakta-fakta Rosalia Tewas Dibantai di Toilet Gereja Diduga Diperkosa Dulu, Sang Pendeta Raib

Jasad perempuan yang berlumuran darah itu bernama Rosalia Cici Maretini Siahaan, berusia 21 tahun.

Editor: Hendra Gunawan
kolase tribun medan
Polisi saat mengevakuasi jasad Rosalia Siahaan 

3. Tangisan keluarga korban

Tangis pilu keluarga korban pembunuhan Rosalia Cici Maretini Siahaan (21) memenuhi kantor Polsek Tanjung Morawa, Kamis (31/5/2018).

Tangisan pecah setelah keluarga besar Rosalia mengetahui bahwa anak gadisnya itu telah tiada.

Adik korban, yakni Nurcahaya Siahaan tidak henti-hentinya menjerit.
"Enggak ada lagi kawanku curhat. Kau bilang, aku enggak boleh pergi jauh-jauh Lia (sapaan akrab korban). Tapi sekarang kaunya yang pergi jauh. Aku ikut samamu Lia," ucapnya berulang-ulang.

Karena suaranya terdengar cukup keras, seorang personel polisi berusaha menenangkannya.

"Udah diamlah kau. Sabar... Dapat kami pelakunya itu," ucap seorang personel polisi.

Ucapan polisi itu pun tidak membuatnya tenang. Ia terus-terusan menangis dan membuat perhatian banyak orang yang datang ke Polsek.

"Dapat pun dia (pelaku), enggak mengembalikan nyawanya. Ikutlah aku Lia samamu....," kata Nurcahaya.

Sementara itu, kakak kandung korban, Ardi Imanuel Siahaan (23) menceritakan kisah kepergian adiknya menjumpai seorang pendeta.

" Ia tadi pagi sempat dia pamit sama mamak di rumah. Katanya dia mau jumpain pendeta di gereja. Adikku ini orangnya baik kali bang. Aku anak pertama dan dia anak kedua dua,"ujar Ardi Imanuel Siahaan.

Ia menyebut tau adiknya itu tewas dibunuh setelah mendapat kabar dari saudaranya yang juga tinggal di Tanjungmorawa.

Disebut kalau ia dan orangtuanya tinggal di Jl Selamat, Simpang Limun, Medan.

"Aku tadi lagi kerjanya sebenarnya. Itulah dikabari sama saudara dari sini, dibilangnya adikku ini sudah meninggal. Cepat-cepat aku pulang ke rumah. Awalnya sempat gak percaya tapi setelah kami coba hubungi berulang-ulang nomor teleponnya gak diangkat-angkat,"ucap Ardi.

Ia mengaku tidak mengetahui secara pasti mengapa adiknya itu datang ke Gereja. Disebut terkadang adiknya itu juga tinggal di Gereja tersebut.

"Kalau aku gak kenal sama pendeta yang ingin dia temui itu. Tapi kalau adikku kenal,"katanya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved