Selasa, 7 Oktober 2025

Masjid Itu Masih Kokoh Berdiri di Tengah Jalan Tol

Lahan tersebut meliputi lahan masjid Jami' Baitul Mustaghfirin di Beringin, Ngaliyan, dan lahan makam seluas 5.302 meter persegi di Plampisan

Editor: Hendra Gunawan
Tribun Jateng/M Zaenal Arifin
Masjid Jami' Mustaghfirin masih berdiri di tengah jalan tol Semarang-Batang tepatnya di Beringin, Ngaliyan, Kota Semarang 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, M Zainal Arifin

TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Pembebasan lahan pembangunan jalan tol Semarang-Batang seksi V hingga kini belum juga selesai. Masih ada 2 persen lahan yang belum bisa dibebaskan dan masih berada tepat di tengah ruas jalan tol.

Lahan tersebut meliputi lahan masjid Jami' Baitul Mustaghfirin di Beringin, Ngaliyan, dan lahan makam seluas 5.302 meter persegi di Plampisan, Kelurahan Purwoyoso, Kecamatan Ngaliyan.

Kepala Seksi Pengadaan Tanah Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Semarang, Wibowo Suharto mengatakan, pembebasan lahan tol Semarang-Batang sudah 98 persen dan hanya menyisakan 2 persen saja.

"Yang masih menjadi kendala ya masjid di Beringin dan makam di Plampisan itu. Lainnya tidak ada masalah. Proses penggantian jalan terus sampai sekarang," kata Wibowo kepada Tribun Jateng, Rabu (23/5/2018).

Wibowo menuturkan, proses relokasi kedua lahan tersebut tidak bisa diganti dengan uang. Proses penggantian lahan mengharuskan dengan lahan pengganti karena merupakan lahan hibah.

Dikatakannya, meski pada Lebaran nantinya ditargetkan fungsional bisa dilewati para pemudik, namun belum bisa dipastikan bangunan masjid dua lantai dan area pemakaman itu sudah direlokasi.

"Kami minta pelaksana (PT Waskita Karya; red) untuk mempercepat pembangunan masjid pengganti. Meski tetap fungsional nantinya, tapi masih adanya bangunan masjid di tengah jalan akan menghambat proses pembangunan," ucapnya.

Pantauan Tribun Jateng, masjid Jami' Mustaghfirin di Kelurahan Beringin, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang tampak masih kokoh berdiri, persis di tengah ruas Tol Batang-Semarang seksi V.

Masjid berwarna hijau dua lantai itu masih digunakan warga sehari-hari untuk beribadah. Pihak PT Waskita Karya sedang mempersiapkan jalur di sebelah bangunan masjid agar bisa dilalui kendaraan saat fungsional mudik Lebaran.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPKom) Pembangunan Jalan Tol Semarang-Batang, Prasetyo mengatakan, soal lahan pengganti masjid sebetulnya tidak menjadi masalah. Pihaknya telah mendapat lahan pengganti dan melakukan pembebasan.

"Lokasinya tak jauh dari lokasi masjid lama. Hanya, masalahnya bangunan pengganti belum tuntas dibangun hingga kini. Mestinya sebelum Lebaran ini sudah jadi," ujar Prasetyo.

Pembongkaran masjid tersebut belum bisa dilakukan sebelum pembangunan masjid pengganti selesai dibangun. Hal itu sebagaimana permintaan dari nadzir masjid.

Sementara mengenai relokasi makam, Prasetyo mengungkapkan, prosesnya diserahkan kepada paguyuban warga dengan pihak ketua RW. Dikatakannya, proses pemindahan juga tidak bisa dilakukan dengan cepat karena perlu kehati-hatian.

"Sudah ada beberapa makam yang dipindahkan. Tapi hanya sebagian kecil," tuturnya.

Dari keterangannya, makam di Klampisan, Ngaliyan, ada 1.300 titik makam. Proses relokasi makam yang merupakan tanah wakaf tersebut sudah dimulai beberapa waktu lalu setelah tidak ada keberatan dari warga dan sudah ada lahan pengganti.

Sementara itu, Kepala Seksi Teknik PT Waskita Karya selaku pelaksana proyek Tol Batang-Semarang, Yanuar Niko menjelaskan, PT Waskita Karya sedang proses menyelesaikan pembangunan masjid pengganti. Saat ini, pembangunan masjid pengganti sudah mencapai 70 persen.

"Saat ini sudah sampai dengan lantai 2. Tinggal bagian atapnya saja," kata Niko.

Meski hampir selesai, saat ini warga belum mau pindah ke masjid baru agar masjid lama bisa dibongkar. Mereka meminta agar konstruksi bangunan masjid pengganti harus sudah selesai 100 persen terlebih dahulu.

"Kami tetap mengerjakan secara maksimal untuk menyelesaikan pengganti masjid tersebut. Bahkan saat ini kami melakukan percepatan. Tapi belum bisa kami pastikan apakah Lebaran nanti sudah dipindah atau belum," ungkapnya.

Atas dasar itu, PT Waskita Karya kemudian menyiapkan jalan baru yang melewati bangunan masjid agar kendaraan pemudik tetap nyaman melewati ruas jalan tol yang difungsionalkan itu. Jalan tersebut dibangun di sisi utara masjid lama.

"Selain masjid Mustaghfirin, ada satu masjid lagi di Plampisan yang nantinya juga dipindahkan. Akan tetapi untuk fungsional tidak mengganggu dan setengah jalur tol sudah kami bangun," tambahnya.

Proyek pembangunan jalan Tol Semarang-Batang yang dibagi menjadi 5 seksi direncanakan rampung pada Oktober 2018 ini. Hingga awal Mei 2018, progres pembangunan konstruksi proyek Jalan Tol telah mencapai 78 persen. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Masjid di Tengah Jalan Tol Semarang-Batang Masih Berdiri Kokoh,

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved