Senin, 6 Oktober 2025

Kecelakaan Maut

Dosen Muda itu Batal Menikah Juni, Padahal Baju Pernikahan Sudah Diberikan kepada Calon Istrinya

Satu di antara korban meninggal dunia yaitu seorang dosen muda bernama Hanif Amrullah (27) yang hendak menikah pada 20 Juni mendatang.

Editor: Dewi Agustina
Kolase Tribun Bogor
M Hanif Amrullah, dosen yang tewas dalam kecelakaan maut di Brebes 

Kisah sedih juga diungkapkan seorang korban luka ringan, Rudi Hartono (43).

Saat kejadian, Rudi tengah mendorong gerobak siomai di pinggir jalan.

Ia mendorong gerobak dari sisi belakang sebelah kiri sehingga truk hanya menabrak gerobaknya saja.

"Saat melihat ke belakang, truk sudah berada di belakang saya sekitar 3 meter. Kemudian menabrak gerobak, saya terpental," kata Rudi.

Baca: AHY: Teroris Musuh Bersama, Harus Dihadapi Seluruh Elemen Bangsa

Namun nasib naas dialami sahabat karibnya, Roni (48), yang juga penjual siomai.

"Saat mendorong gerobak, Roni berada di depan saya. Setelah menabrak gerobak saya, truk menabrak Roni beserta gerobak siomainya, " jelas Rudi.

Ia menuturkan kejadian begitu cepat. Truk melaju dengan cepat hingga menabrak dan menghancurkan gerobaknya.

"Dari belakang ada yang teriak awas ada truk. Saya menengok tiba-tiba langsung menabrak, karena jaraknya sudah dekat," tambahnya.

Rem tak Blong
Kecelakaan di Desa Jatisawit, Kecamatan Bumiayu, Brebes, tersebut dipicu oleh truk bernuatan gula yang dikemudikan Pratomo Diyanto (46), warga Karangtengah, Kecamatan Sampang, Kabupaten Cilacap.

Sopir tak bisa mengendalikan truk warna merah H 1996 CZ itu sehingga menabrak sejumlah kendaraan dan rumah-rumah di sekitar lokasi peristiwa.

Satu unit truk mengalami rem blong dan menabrak beberapa bangunan rumah di Desa Jatisawit, Kecamatan Bumiayu, Brebes, sekitar pukul 16.30 WIB, Minggu (20/5/2018).
Satu unit truk mengalami rem blong dan menabrak beberapa bangunan rumah di Desa Jatisawit, Kecamatan Bumiayu, Brebes, sekitar pukul 16.30 WIB, Minggu (20/5/2018). (istimewa)

Tim Traffic Accident Analysis (TAA) Direktorat Lalu Lintas Polda Jateng yang melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) menemukan fakta rem truk tidak mengalami malfungsi.

"Berdasarkan pemeriksaan dan hasil identifikasi, rem berfungsi baik," kata Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Jateng, Kombes Pol Bakharuddin.

Menurutnya, ada beberapa faktor penyebab kecelakaan tersebut.

Pertama, jalan turunan panjang namun landai yang membuat kecepatan truk terus bertambah.

"Setelah melewati turunan flyover Kretek sepanjang 480 meter, kemudian truk melewati turunan lagi sepanjang dua kilometer, kecepatan 60 - 70 kilometer per jam," jelasnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved