Jumat, 3 Oktober 2025

Hati-hati Beli Kerupuk di Pasar Wates, BPOM Jogja Temukan Kerupuk Berkandungan Rhodamin B

Kerupuk berkandungan bahan pewarna berbahaya Rhodamin B ditemukan beredar di Pasar Wates, Kulonprogo.

Editor: Sugiyarto
Tribun Jateng/Wahyu Sulistiyawan
ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, KULONPROGO - Kerupuk berkandungan bahan pewarna berbahaya Rhodamin B ditemukan beredar di Pasar Wates, Kulonprogo.

Temuan itu didapati tim Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Yogyakarta saat pemantauan di pasar tersebut, Selasa (8/5/2018).

Pada program pengawasan tersebut, tim mengambil sampel 13 jenis bahan makanan yang dijual pedagang di pasar tersebut.

Sasaran untuk pengambilan sampel adalah bahan makanan berwarna pink yang cukup potensial menggunakan pewarna kimia.

Sebagian besar berupa kerupuk selain juga ada mie basah, lanting, dan rengginang. 

Sampel tersebut kemudian dilakukan uji laboratorium untuk mendeteksi ada tidaknya bahan berbahaya dalam kandungannya.

Dari uji itu didapati dua buah sampel berupa kerupuk sermier yang sebelumnya diambil dari dua pedagang berbeda ternyata positif mengandung Rhodamin B.

Pewarna kimia tersebut diketahui bukan jenis pewarna makanan dan cukup berbahaya bagi kesehatan apabila dikonsumsi manusia dalam jangka panjang. 

Baca: Makanan Mengandung Rhodamin B Beredar di Pasar Wates

"Pengakuan pedagang, kerupuk itu didapatkan dari Purworejo. Pedagang bersangkutan sudah kami berikan pembinaan agar mengembalikan (retur) kerupuk itu serta tidak menjual lagi barang tersebut. Pengelola pasar juga kami beri rekomendasi terkait hasil uji laboratorium itu," kata Pengawas Fasmasi BPOM Yogyakarta, Rossy Hartati.

Hal ini bukan jadi yang pertama dalam temuan Rhodamin B maupun bahan berbahaya lain pada bahan makanan sepanjang pengawasan BPOM Yogyakarta di Pasar Wates.

Sebelumnya, telah beberapa kali ditemukan kondisi serupa dan kini terulang lagi.

Maka itu, pihaknya menyampaikan rekomendasi atas teuan itu kepada pengelola pasar untuk memutus rantai penjualan.

Mengingat, suplai barang di pasar berada di bawah pengawasan pengelola pasar dan pihaknya hanya bisa menginformasikan hasil uji laboratorium tersebut.

Pihaknya mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam memilih bahan makanan.

Disarankan agar masyarakat memastikan bahan makanannya aman dikonsumsi dan bebas dari bahan-bahan mencurigakan seperti pewarna berbahaya.

Di antaranya dengan memilih bahan makanan berwarna alami atau putih dan bukan berwarna pink mencolok.

"Ciri-ciri penggunaan Rhodamin B adalah warnanya lebih mencolok, pink berpendar," kata Rossy.

Seorang pedagang kerupuk sermier, Murni mengaku tidak mengetahui bahwa kerupuk yang dijualnya itu mengandung bahan pewarna berbahaya.

Ia sendiri kerap kulakan kerupuk berwarna cerah itu hingga lima kilogram meski juga mengambil kerupuk lain yang berwarna cenderung kusam. 

"Kalau yang warnanya cerah itu lebih gampang digoreng. Saya akan mengembalikannya karena tidak tahu kalau ada bahan berbahayanya,' kata Murni.(TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved