Senin, 6 Oktober 2025

Wilayah Perairan Balikpapan Belum Sepenuhnya Aman untuk Berenang

at minyak yang tumpah ke laut merupakan bagian golongan limbah berbahaya (B3)

Editor: Eko Sutriyanto
Twitter/SutopoPurwoNugroho
Capture video udara dan citra satelit dampak bocornya kilang minyak di Teluk Balikpapan 

TRIBUNNEWS.COM, BALIKPAPAN - Pemkot Balikpapan dan Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Kalimantan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyatakan kondisi pantai di wilayah perairan Balikpapan belum sepenuhnya aman untuk warga mandi atau berenang.

Tri Bangun Laksana Sony, Direktur Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Kalimantan kepada Tribun Kaltim saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (18/4/2018).

Sebelumnya, Plt Walikota Balikpapan Rahmad Mas'ud mengimbau kepada warga untuk tidak berenang dulu ke pantai yang sempat tercemar tumpahan minyak.

Menurut Rahmad, sampai sekarang tim dari Kementerian Lingkungan Hidup bersama Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan masih melakukan kajian kelayakan air laut di pantai-pantai yang terkena tumpahan minyak.

"Tunggu saja pantainya sampai benar-benar clean and clear. Ini kan masih dilakukan uji sampel, belum ada kepastian untuk bisa buat dipakai. Silakan ke pantai boleh saja, tapi sebaiknya di daratannya saja," tegas Rahmad, akhir pekan lalu.

Dia menambahkan, imbauan pelarangan berenang di pantai-pantai wisata untuk menghindari dampak-dampak negatif.

Zat minyak yang tumpah ke laut merupakan bagian golongan limbah berbahaya (B3).

Sony menambahkan, untuk sementara waktu warga diimbau untuk tidak berenang di pantai dari kawasan Kampung Baru hingga Manggar.

"Kami tidak melarang, hanya mengimbau sebaiknya tidak berenang dulu di pantai. Beberapa hari lalu Plt Walikota datang ke saya, lalu saya pesankan untuk berikan imbauan," kata Sony.

Tim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sudah turun ke lapangan mengambil sampel air laut yang tercemar akibat tumpahan minyak Pertamina. Sampel yang sudah diambil telah dikirim ke laboratorium di Jakarta.

"Kami lagi tunggu hasilnya seperti apa. Sampel sudah dikirim tinggal tunggu hasil. Sampai hasil uji laboraturium belum ada, sebaiknya warga jangan dahulu berenang main di air pantai," tegasnya.

Sony mengklaim, tumpahan minyak yang tercecer di lautan itu belum sepenuhnya diambil, masih ada sisa zat yang dianggap bisa membahayakan.

Dikemukakan, upaya pembersihan tumpahan minyak itu baru 10 persen saja yang diambil, sisanya yang tidak kasat mata masih mengandung minyak.

"Sekali lagi saya imbau, jangan dulu berenang. Masih ada potensi besar untuk terpapar zat minyak," katanya.

Sony membuktikan, cairan minyak masih ada yang tertinggal di beberapa titik seperti di antaranya bebatuan pantai, pasir, bawah air, kayu-kayu hingga sampa-sampah yang berserak di sekitaran pantai.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved