Kamis, 2 Oktober 2025

Polisi Tembak Mati Adik Ipar

Kapolres Lombok Tengah Sudah Dapat Kabar Waka Polres Tembak Adik Ipar, Apa Tanggapannya?

Kabar penembakan yang dilakukan Kompol Fahrizal, Waka Polres Lombok Tengah terhadap Jumingan alias Jun tidak hanya menghebohkan warga Medan.

Penulis: Jefri Susetio
Editor: Dewi Agustina
Tribun Medan
Kompol Fahrizal, mantan Kasatreskrim Polrestabes Medan. 

Laporan Wartawan Tribun Medan, Jefri Susetio

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Kabar penembakan yang dilakukan Kompol Fahrizal, Waka Polres Lombok Tengah terhadap Jumingan alias Jun tidak hanya menghebohkan warga Medan.

Kabar duka itu sudah tersiar hingga Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.

Kompol Fahrizal merupakan alumni Akademi Kepolisian tahun 2003.

Selama bertugas di kepolisian, ia telah memperlihatkan prestasi.

Karena itu, ia sudah pernah menduduki posisi strategis, seperti Kasat Reskrim Polrestabes Medan.

Bahkan, ketika status Polresta Medan berubah jadi Polrestabes, Kompol Fahrizal dipercaya sebagai Wakasat Reskrim.

Baca: Demo Siswa SMAN 2 Malang Berakhir Setelah Kepala Dinas Putuskan Memutasi Kepsek Retno Dwi

Setelah itu, dia lulus pendidikan Sespim Polri. Jadi, tinggal menunggu naik jabatan Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP).

Kapolrestabes Medan Datangi Lokasi Penembakan yang Diduga Dilakukan Perwira Polisi
Kapolrestabes Medan Datangi Lokasi Penembakan yang Diduga Dilakukan Perwira Polisi (capture video)

Lantas bagaimana Kompol Fahrizal di mata atasannya, AKBP Khoilur Rochman, Kapolres Lombok Tengah?

Lewat sambungan telepon, AKBP Khoilur Rochman sekadar menyampaikan sudah tahu kabar duka tersebut.

"Iya mas sudah tahu. Tapi nanti saja dulu ya, saya masih di bandara. Mau terbang ini," ujarnya singkat ketika dihubungi Tribun Medan, Kamis (5/4/2018).

Baca: Pernyataan Sikap Pasemetonan Ageng Puri Buleleng terkait Gelar Sri Paduka Raja Fadli Zon

Tidak hanya itu, Tribun Medan juga sudah melayangkan pertanyaan singkat lewat aplikasi WhastApp. Namun belum dibacanya.

Pada saat bersamaan, sejumlah wartawan sedang menunggu keterangan pers di Polda Sumut.

Pada pemberitaan sebelumnya, Kompol Fahrizal disebut-sebut sebagai penembak Jumingan, warga Jalan Tirtosari, Gang Keluarga, Medan Tembung.

Tidak lama kemudian dia menyerahkan diri ke Polda Sumut.

Sedangkan Jumingan tewas bersimbah darah dengan luka tembak pada beberapa bagian tubuh.

Kini, jenazah masih disemayamkan di RSU Bhayangkara Polda Sumut.

"Dia sudah di Polda Sumut, menyerahkan diri, sebagian keluarga juga di Polda,” ujar oknum kepolisian berpangkat perwira kepada Tribun Medan, Kamis (5/4/2018) dinihari.

Baca: Ribut dengan Pacar Masalah Foto Telanjang, Wayan Agus Terjun dari Lantai Atas Mal

Informasi yang dihimpun Tribun Medan, dari akun facebook Kompol Fahrizal menuliskan status pulang ke Medan bersama istrinya.

Kemudian, ia sempat memposting foto berada di bandara.

Selama beberapa bulan ini, ia bertugas di Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Setiba di Medan, ia bersama istri langsung menjenguk orangtuanya yang baru sembuh dari sakit.

Awalnya, Heny Wulandari, adiknya mempersilakan duduk di rumah. Mereka sempat bercengkrama bersama ibunya di ruang tamu.

Polisi melakukan pemeriksaan di satu rumah di kawasan Mandala, Medan, Rabu (4/4) malam, yang merupakan TKP penembakan diduga dilakukan seorang oknum polisi terhadap laki-laki yang disebut-sebut sebagai adik iparnya. TRIBUN MEDAN/JEFRI SUSETIO
Polisi melakukan pemeriksaan di satu rumah di kawasan Mandala, Medan, Rabu (4/4) malam, yang merupakan TKP penembakan diduga dilakukan seorang oknum polisi terhadap laki-laki yang disebut-sebut sebagai adik iparnya. TRIBUN MEDAN/JEFRI SUSETIO (Tribun Medan/Jefri Susetio)

Sedangkan, Heny membuat air di dapur.

"Saksi (Heny) sempat melihat Fahrizal memijat ibunya, tapi secara tiba-tiba menodongkan senjata ke arah ibunya. Tapi, korban (Jumingan) langsung melarang dengan berkata "jangan bang" namun Fahrizal menodongkan senjata api kepada korban. Ada dua kali suara letusan," katanya.

Melihat suaminya bersimbah darah, Heny langsung lari ke dalam kamar dan mengunci kamar lantaran ketakutan.

Bahkan, Fahrizal sempat menggedor pintu kamar. Tapi, ibunya mendatangi sembari menyatakan tidak boleh keluar dari kamar.

Pihak kepolisian sudah meminta keterangan tiga saksi di antaranya Heny Wulandari, dan Agung dan Elly.

Ketiganya merupakan warga Jalan Tirtosari alias masih berhubungan kerabat dengan Kompol Fahrizal.

Kini, pihak kepolisian sedang melakukan penyelidikan. (Tio/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved