Minggu, 5 Oktober 2025

104 Orang Keracunan Saat perayaan Nyepi

Kemeriahan hari pengerupukan berubah menjadi kepanikan bagi warga Banjar Mudita, Desa/Kecamatan Sukawati, Gianyar.

Editor: Hendra Gunawan
Istimewa
Korban keracunan makanan di Banjar Mudita, Desa/Kecamatan Sukawati, Gianyar saat tiba di RSUD Sanjiwani, Sabtu (17/3/2018). Puluhan warga setempat diduga keracunan makanan usai acara pengerupukan. 

Pihaknya akan melakukan uji laboratorium pada sampel yang telah diambil. Sesuai rencana uji lab tersebut akan dilakukan Senin (19/3) pagi.

"Kami sudah lakukan koordinasi dengan pihak terkait. Rencananya, uji lab kami lakukan besok pagi (Senin, 17/3). Kami juga akan terus lakukan monitoring yang bekerjasama dengan dinkes gianyar," tandasnya.(weg/irm)

Adnyana pun Akhirnya Ikut Tumbang

Kelian Banjar Mudita, Ida Bagus Ketut Mas Adnyana (55), yang terbaring lemas di RSUD Sanjiwani Gianyar, mengatakan bahwa usai acara mengarak ogoh-ogoh dirinya dan sejumlah warga Banjar Mudita, Desa/Kecamatan Sukawati, Gianyar, menyantap nasi bungkus.

Saat itu Gus Adnyana tidak melihat ada keanehan dalam menu makanan nasi bungkus itu.

Bahkan, beberapa jam usai menyantapnya, kondisi Gus Adnyana masih bagus.

Tanda-tanda dirinya keracunan diawali dengan diare, yang baru dialami Gus Adnyana pada Sabtu (17/3) pagi.

Namun ia mengabaikan kondisi tersebut, dan tetap melayani sejumlah warga yang datang ke rumahnya untuk membuat surat pengantar supaya bisa berobat ke rumah sakit.

Menurut dia, sebagian besar korban merupakan anak-anak yang mengarak ogoh-ogoh, penabuh hingga penari.

Lantaran kondisi fisik yang terus menurun karena diare, Gus Adnyana pun akhirnya lunglai, dan dilarikan ke RSUD Sanjiwani oleh keluarganya pada Sabtu (17/3) sore.

“Sebelum saya dirawat ke sini, saya sempat membuat surat pengantar untuk warga yang mengeluh sakit. Karena saking banyaknya bikin surat pengantar, saya kira karena capek, badan saya tiba-tiba gemetar. Saya langsung diangkut ambulans menuju UGD. Pengurus adat dan prajuru lainnya yang mengkonsumsi nasi bungkus, juga senasib,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Puskesmas Sukawati I, dr. I Made Udayana mengatakan, untuk memastikan penyebab keracunan ini, pihaknya telah mengambil sejumlah sampel air, alat penyajian makanan serta nasi bungkus yang dikonsumsi para korban usai mengarak ogoh-ogoh.

Isi dari nasi bungkus itu terdiri dari, nasi putih, mie, daging ayam sit-sit serta telur rebus.

“Sampel ini kami uji di laboratorium Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bali dan Dinkes Gianyar. Hasilnya akan keluar sekitar seminggu lagi,” ujarnya.

Direktur RSUD Sanjiwani Gianyar, Ida Komang Upeksa memastikan, semua korban telah ditangani secara baik di RSUD Sanjiwani.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved