Senin, 6 Oktober 2025

Pilgub Jawa Barat

Elektabilitas RINDU Turun, Tim Pemenangan: Peran Uu Harus Dimaksimalkan

Mesin partai juga diminta bekerja lebih maksimal lagi demi kemenangan ditambah elektabilitas naik

TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Pasangan calon Gubernur dan Wail Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil - Uu Ruzhanul Ulum (Rindu) dan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Romahurmuziy berfoto bersama di atas panggung pada acara Hari Lahir (Harlah) Ke-45 PPP di Lapangan Tegalega, Kota Bandung, Minggu (11/2/2018). Acara tersebut, diisi dengan kegiatan jalan sehat yang diikuti ribuan warga. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Duet calon gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum akan melakukan evaluasi menyusul keluarnya hasil survei dari Litbang Kompas.

Hasil survei tersebut menempatkan duet RINDU berada di bawah pasangan Deddy Mizwar-Dedy Mulyadi dengan elektabilitas 39,9 persen.

Ketua Tim Pemenangan RINDU, Saan Mustopa mengatakan hasil survei itu harus dijadikan peyemangat bagi tim RINDU untuk bekerja lebih keras lagi dan meningkatkan soliditas. Mesin partai pengusung RINDU juga harus bekerja lebih maksimal.

"Sebab partai punya struktur sampai di tingkat bawah,” ujar Saan dalam pernyataan persnya, Kamis(15/3/2018).

Kalau melihat hari ini, lanjut Saan, kekuatan RINDU ada di perkotaan dan kaum milenial yang sudah digarap oleh Kang Emil.

Tapi, pasangan RINDU belum berhasil menguasai pemilih tradisional di pedesaan.

Untuk itu, tantangannya adalah bagaimana RINDU mampu menguasai pemilih tradisional di pedesaan.

"Peran Kang Uu harus dimaksimalkan untuk meraih dukungan pemilih di pedesaan,” ujarnya.

Saan juga merekomendasikan ke depan, model kampanye RINDU harus lebih masif, terstruktur dan mendekatkan paslon ke pemilih.

"Misalnya struktur partai dan konstituen diajak ngobrol dan menginap di rumah tokoh atau warga. Dampaknya pasti rame ketika tahu ada Kang Emil nginap di rumah warga di desa itu,” ujar dia.

Senada dengan Saan, Pengamat politik dari Universitas Padjadjaran Firman Manan menambahkan, tim RINDU harus dapat memanfaatkan sisa kampanye 3 bulan ini untuk menggenjot mesin partai dan relawan untuk bekerja lebih keras lagi.

“Rekomendasinya adalah maksimalkan elektabilitas Kang Uu di pemilih tradisional di pedesaan. Kedua maksimalkan penggarapan pemilih di Pantura dan daerah-daerah tak bertuan seperti megapolitan (Bogor Depok, Bekasi kota dan Kabupaten) karena di sana pertarungannya sangat ketat,” kata Firman.

Firman juga merekomendasikan agar mesin partai pengusung bekerja berdasarkan kekuatan konstituennya. PKB misalnya harus bekerja maksimal menggaet pemilih di wilayah Pantura. PPP di priangan timur dan barat, sedangkan Nasdem dan Hanura di wilayah Bandung Raya.

Menanggapi hasil survei tersebut, Kang Emil menyatakan, RINDU dan timnya akan menjadikan hasil survei itu sebagai pengingat untuk terus berkonsolidasi, dengan partai koalisi pengusung dan relawan.

Diakui Kang Emil, sejak pra penetapan hingga sekarang, dia belum melakukan sosialisasi di Bandung, tapi lebih banyak blusukan ke daerah.

"Pergerakan RINDU tidak hanya di Bandung Raya, karena kami harus bergerak ke semua lini daerah di Jabar untuk sosialisasikan program-progam RINDU,” ujar dia.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved