Minggu, 5 Oktober 2025

Carok Maut di Bungurasih Bermula dari Cekcok Mulut

Selain karena luka bacok, pukulan menggunakan galvalum dan kayu ini yang mengakibatkan Mbok Tum meninggal dunia

Editor: Eko Sutriyanto
surabaya.tribunnews.com/m taufik
Kapolresta Sidaorjo berbincang dengan Kasat Reskrim dan Kapolsek Waru saat mendatangi lokasi carok dua kelompok di dekat Terminal Purabaya Bungurasih, Selasa (27/2/2018) 

Laporan Wartawan Surya M Taufik

TRIBUNNEWS.COM, SIDOARJO - Carok maut di depan cafe Yayang di lorong dekat Ramayana dan Terminal Purabaya, Bungurasih, Sidoarjo, disebabkan hanya karena cekcok mulut.

Kapolres Sidoarjo, Kombespol Himawan Bayu Aji menyatakan, berdasar keterangan saksi dan empat pelaku yang sudah tertangkap, penyebab kejadian hanya cekcok mulut.

"Dugaan adanya persoalan perebutan lahan atau perang antargeng tidak ditemukan dalam penyidikan,"  kata kata Himawan saat mendatangi lokasi kejadian, Selasa (27/2/2018).

Dua kelompok yang terlibat perkelahian itu sama-sama pengunjung cafe.

Diceritakan, Senin (20/2/2018) dinihari pukul 02.00 WIB, M Saiful alias Mbok Tum terlibat cekcok mulut dengan Slamet Hariyanto alias Kebo di cafe Yayang.

Awalnya peristiwa itu bisa dilerai dan Mbok Tum keluar meninggalkan cafe.

Tak lama kemudian Kebo juga keluar, dan berjarak sekitar 10 meter dari cafe terjadi pertengkaran antara Mbok Tum dan Kebo.

Baca: Mayat Bersimbah Darah di Lorong Ruko Dekat Terminal Bungurasih Ternyata Korban Carok

Mbok Tum kemudian pulang, dan sekitar pukul 03.00 WIB, saat cafe sudah tutup, dia kembali lagi bersama rekannya bernama Kutis.

Saat itu Mbok Tum sudah membawa sebilah pedang.

Mbok Tum sempat membacok Kebo mengenai dahi kiri dan tiga jari kanannya hampir putus. Lalu datang Agus, rekan Kebo, juga langsung dibacok oleh Mbok Tum mengenai dahi, kepala bagian belakang, dan telapak tangan kanan.

Sesaat kemudian datang Umar, dan terjadilah perkelahian dengan Mbok Tum.

Di sela perkelahian itu, Amak datang membawa galvalum dan langsung memukulkannya berkali-kali ke kepala Mbok Tum.

Bersamaan dengan itu, datanglah Edi membawa kayu papan dan memukulkannya ke kepala Mbok Tum hingga terjatuh.

Halaman
12
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved