Pilgub Jawa Barat
PPP Ancam Pidanakan Kader yang Membelot ke '2DM'
Soal pidana itu dilakukan oleh PPP sebagai opsi terakhir, apabila para kader tetap bersikukuh tidak ingin memberikan dukungan ke Ridwan Kamil dan Uu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) akan mempidanakan kader-kader yang membelot atau memutuskan pindah dukungan ke pasangan calon gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar dan Dedi Mulyadi (2DM).
Wakil Sekretaris Jenderal PPP, Achmad Baidowi mengatakan bahwa pihaknya untuk agenda pilgub Jawa Barat telah resmi memberikan dukungan kepada Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum.
"Bahwa PPP secara institusi resmi mengusung RINDU (Ridwan Kamil-Uu Ruhzanul Ulum). Maka seluruh kader harus tunduk. Termasuk kemungkinan akhirnya akan ada pidana umum(bagi yang membelot), yakni menggunakan logo PPP secara ilegal, maupun pidana pemilu,"ujar Baidowi, Rabu(21/2/2018).
Namun Anggota Komisi II DPR ini menegaskan soal pidana itu dilakukan oleh PPP sebagai opsi terakhir, apabila para kader tetap bersikukuh tidak ingin memberikan dukungan ke Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum.
"Itu opsi terakhir karena PPP lebih mengedepankan pendekatan persuasif," ujarnya.
Saat ini diungkapkan Awiek, mayoritas kader PPP juga kompak mendukung pasangan Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum.
Termasuk akar rumput di Jawa Barat.
"Mudah-mudahan tidak ada lagi kader yang membelot, dan kami pastikan seluruh DPC di Jawa Barat solid memenangkan pasangan RINDU," pungkasnya.
Sebelumnya sejumlah kader partai PPP, PKB, dan Hanura menyatakan bergabung dan mendukung pasangan Cagub-cawagub Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi atau sebutan bekennya Deddy-Dedi Jabar, Senin (19/2) kemarin.