Bubur dan Air Galon Selamatkan Lima Nelayan Ini Saat Berombang Ambing di Lautan
Selama empat hari mereka terombang-ambing di Perairan Laut Sulewesi Indonesia dan hari Senin (12/2/2018)diselamatkan TB Key Trans 29
Laporan Wartawan Tribun Kaltim Junisah
TRIBUNNEWS.COM, TARAKAN - Dari lima nelayan Filipina yang terombang-ambing di Perairan Laut Sulewesi Indonesia, hanya satu orang saja yang mampu berbahasa Indonesia.
Pria yang bisa berbahasa Indonesia ini bernama Denton.
Dari Denton inilah akhirnya diketahui kronologi kejadian mereka terombang-ambing di Perairan Laut Sulewesi.
Denton yang memiliki kartu penduduk Filipina ini menceritakan kisahnya.
Awalnya 30 Januari, Denton bersama empat rekannya, termasuk saudaranya, berangkat dari Tawi-Tawi menuju Bakungan, salah satu daerah di Filipina untuk mencari ikan.
Namun sampai di Bakungan tiba-tiba saja mesin kapal mati.
Akibat mesin kapal mati, mereka terhanyut dibawa ombak sampai ke salah satu daerah di Malaysia.
Selama dua hari di Malaysia, mereka kepikiran untuk balik lagi ke Tawi-Tawi dan akhirnya membuat perahu kecil seperti sampan yang terbuat dari triplek.
Baca: Susi Nilai Banyak Nelayan yang Tidak Jujur Soal Ukuran Kapal
Setelah perahu kecil selesai dibuat, mereka langsung melanjutkan perjala menuju Tawi-Tawi.
Tapi karena ombak besar dan angin kencang, mereka langsung terombang-ombing sampai ke Perairan Sulawesi di Indonesia.
Selama empat hari terombang-ambing di Perairan Laut Sulewesi Indonesia inilah, Senin (12/2/2018) akhirnya diselamatkan TB Key Trans 29 yang berangkat dari Halmahera menuju Tanjung Selor.
Nahkoda TB Key Trans 29 akhirnya memberikan informasi kepada agen kapal di Tarakan, bahwa telah menyelamatkan lima nelayan Filipina.
Kemudian agen kapal memberitahukan kepada KSOP Tarakan dan KSOP Tarakan langsung berkoordinasi dengan tim gabungan dan menjemput kelima nelayan Filipina ini di Pelabuhan Ancam Kabupaten Bulungan.
“Kami sangat bersyukur sekali ditolong kapal besar. Selama tiga hari perjalanan di atas kapal besar kami diberikan makan dan minuman sama awak kapal. Kami sangat terimakasih sekali, karena sudah dibantu dan bisa selamat,” ujar Denton.
Denton mengaku, selama terombang-ambing di perairan laut selama 4 hari, ia bersama 4 nelayan lainnya hanya minum air galon yang dibagi lima orang dan makan bubur.
“Waktu itu masih ada sedikit air di dalam galon, jadi kami bagi lima orang dan juga masih ada bubur,” katanya.